Manfaatkan waktu Senggang
Waktu senggang baik di sela-sela istirahat ataupun dikala tidak ada jadwal negajar biasanya kami gunakan hanya untuk ngobrol-ngobrol terkait hasil pertanian di rumah masing-masing, sekarang telah bergeser dengan memanfaatkan PMM. Kami berdiskusi ringan, saling mensuport, saling berbagi pengalaman sebagai praktik baik.
Kami selalu berupaya berkolaborasi untuk mengubah mindset dengan mebiasakan ngobrol santai di sekolah terkait kehidupan kami bersama di daerah yang dikaitkan dengan pembelajaran peserta didik sehingga menghasilkan ide-ide pembelajaran yang berafiliasi
dengan kearifan lokal sehingga muncul pembelajaran-pembelajaran bermakna baik intrakurikuler, kokurikuler, maupun ekstrakurikuler. Kami selalu berupaya menggali kearifan lokal apa yang bisa dijadikan sumber belajar bagi peserta didik baik budayanya, makanannya, sumber daya alamnya, maupun limngkungan pertaniannya
Optimalisasi Kombel
Kami berkomitmen untuk membuka belajar di PMM tiap hari bagaimanapun kondisinya dan berapa menitpun  sempatnya. Kegiatan ini adalah bentuk  komitmen kami untuk terus berkembang  dengan prinsip orang sunda "Sok Sanajan  Urang Kampung tapi Ulah Kampungan".
Dalam menyusun laporan aksi nyata pelatihan mandiri ada yang memanfaatkan Office word, Office PPT, ada juga yang  sudah mahir memanfaatkan berbagai aplikasi seperti Canva. Hal ini telah memberikan motivasi kepada para guru
untuk menambah kemampuannya dalam memanfaatkan TIK baik dalam pelaporan pelatihan mandiri maupun untuk dimanfaatkan dalam pembelajaran. Dari kondisi ini melahirkan program komunitas yang mengoptimalkan guru TIK (Pa Kiki Husni Kamil, S.Pd) untuk memberikan pendampingan dan penguatan kemampuan kemampuan pemanfaatan TIK dalam pembelajaran, seperti pemanfaatan aplikasi canva bagi guru, pemanfaatan PPT yang dinamis dengan memanfaatkan fitur hyperlink, animasi, dan design ideas, Transformasi ASAS (Asesmen Sumatif Akhir Semester) dengan CBT, dan banyak lagi dan terus berkembang.
Pendampingan Pembelajaran Oleh Kepala Sekolah
Saya berusaha untuk menjadi fasilitator yang mampu mengayomi seluruh guru bisa belajar di PMM sesuai dengan kompetensinya "teaching at the right level" dengan memberikan kesempatan para guru untuk belajar sesuai dengan kompetensi awal mereka tujuannya adalah untuk menjamin setiap guru memiliki kesempatan untuk mencapai kompetensi yang diharapkan serta menjadi individu yang berkembang.
Seandainya saya targetkan setiap guru dalam satu bulan harus bisa mendapatkan satu atau dua sertifikat pada pelatihan mandiri di PMM atau saya targetkan setiap guru dalam satu bulan harus mampu mengunggah satu atau dua praktik baik di bukti karya, maka saya yakin akan ada guru yang stres, putus asa, merasa bodoh, merasa tidak bisa, dan akhirnya akan menyerah tidak lagi mau belajar.Hal ini terbukti dari fakta dilapangan. Misal, untuk satu topik ada yang satu hari sampai dua hari sudah bisa menyelesaikan
sendiri materinya selanjutnya mereka tinggal mempersiapkan aksi nyata, ada juga dalam lima hari baru bisa menuntaskan
topik yang dipelajari dan itu juga harus didampingi untuk menyelesaikan tes yang diberikan.
Refleksi
Gertak PMM telah memberikan pengaruh positif terhadap beberapa hal, diantaranya adalah: (a)  merubah mindset guru sehingga menjadi pembelajara sepanjang hayat; (b) kompetensi guru  meningkat baik dari sudut pandang pengetahuan, keterampilan, maupun sikap ilmiah dalam  melakukan proses pembelajaran; (c) Komunita belajar semakin terprogram dan efektif; (d)  pembelajaran di kelas-kelas nyata semakin bermakna.