Yang kedua, sungguh berat, semua kebaikan yang kita lakukan harus dilandasi oleh keikhlasan. Implementasinya tidak cukup hanya dengan berbuat kebaikan saja. Allah akan menseleksi setiap amal itu dari niatnya dan keikhlasannya. Tanpa ikhlas, amal seseorang akan sia-sia tidak berguna. Tidak dipandang sedikitpun oleh Allah swt. Aduhai sesalnya.
Imam Al-Ghazali menuturkan,
"Setiap manusia binasa kecuali orang yang berilmu. Orang yang berilmu akan binasa kecuali orang yang beramal (dengan ilmunya). Orang yang beramal juga binasa kecuali orang yang ikhlas (dalam amalnya). Namun orang yang ikhlas juga tetap harus waspada dan berhati-hati dalam beramal".
Hanya orang-orang yang ikhlas beramal yang akan mendapat keutamaan dan keberkahan sangat besar.
Seperti dijamin Allah dalam firman-Nya,
. . . Â
"Tetapi hamba-hamba Allah yang dibersihkan (bekerja dengan ikhlas). Mereka itu memperoleh rezki yang tertentu, yaitu buah-buahan. Dan mereka adalah orang-orang yang dimuliakan, di dalam syurga-syurga yang penuh kenikmatan". (Ash-Shaaffat: 40-43).
Selain konsekuensi ketika ingin bermanfaat bagi orang lain ada pula resiko yang akan dihadapinya.
Apa sih resikonya ?
Ada beberapa resiko yang dihadapi baik itu resiko yang bersifat positif ataupun bersfat negatif, resiko yang bersifat negatif diataranya kita akan merasa lelah, cape....terkadang terbersit dalam benak kita " mengapa sih.....harus ngurusin orang lain......semua itu resilo yang harus kita tanggung.
Resiko yang bersifat positif , akan mendapatkan sanjungan, pujian, ucapan terima kasih.dan ini resiko yang paling berbahaya karena bisa saja mengikis semuanya jikalau muncul raya riya dan takabur.