Bagaimana agar refleksi yang dilakukan menjadi efektif?
Ada tiga komponen penting yang harus dikuasai dalam melakukan refleksi agar tujuan refleksi bisa tercapai, diantaranya:
1. Sikap
   a. Jujur
Dalam kehidupan kita tidak selamanya kita mengalami hal-hal yang baik saja terkadang kita juga menemjukan situasi dan kondisi tidak menyenangkan, ketika kita menghadapi situasi yang tidak menyenagkan terkadang kita dipengaruhi oleh emisi negative yang menyebabkab kita tidak mau menerianya. Begitu juga dalam melakukan refleksi pasti kita akan mendapatkan Sesutu yang merupakan kelemahan kita, disinilah kita harus mengembangkan sikap kejujuran.
Oleh karena itu kejujuran merupakan salah satu faktor terpenting agar proses refleksi dapat efektif dan bermanfaat. Kejujuran di sini tidak hanya terkait pada detil situasi dan kondisi, tapi juga jujur memaknai suara hati dan jiwa kita sendiri, termasuk di dalamnya keinginan (desire), motivasi, prasangka, serta emosi.
b. Kembangkan pola pikir sebagai fasilitator" "Mindset fasilitator".
Terkadang seorang guru di pengaruhi oleh dua factor pola pikir yaitu "Mindset Leading" dan Mindset Fasilitator".
Pola pikir seorang pemimpin "Mindset Leading" biasanya guru memiliki otoritas dalam membuat keputusan. Tetapi pola pikir fasilitator " Mindset Fasilitator" menimbulkan sikap yang netral, selalu memandu diskusi, dan tidak ada kepentingan.
c. Terbuka
Sikap terbuka akan memberikan ruang kepada Setiap peserta untuk bebas berpendapat dan berkontribusi dalam forum refleksi.
Fokus pada diskusi kelompok. Agar kegiatan refleksi berjalan efektif maka seorang guru harus focus pada diskusi kelompok sehingga akan menghasilkan sesuatu yang benar-benar bermakna, mengontrol jalannya diskusi, mengontrol keterlibatan seluruh peserta, menghindari dominasi salah satu peserta.
d. Terlibat langsung dalam forum
Sikap guru dalam melakukan refleksi harus terlibat langsung dalam semua aktivitas diskusi
2. Komunikasi
  a. Aktif mendengar
    Menghargai pendapat orang lain dimulai dari mendengarkan atau memperhatikan serta menganalisis topik yang sedang dijelaskan.
  b. Mendorong partisipasi
Sebagai seorang fasilitator dalam diskusi pada kegiatan refleksi maka peranan guru sangat penting untuk mendorong partisipasi peserta agar terlibat langsung dalam porum. Ada kalanya diskusi itu tidak berjalan dengan mulus karena kurangnya partisipasi peserta. Ada beberapa tips untuk mendorong partisipasi peserta porum diskusi, siantaranya: a) kenali seluruh peserta diskusi dengan berbagai karakternya; b) pancing peserta diskusi untuk saling berinteraksi agar terjadi kerjasama; c) melemparkan pertanyaan-pertanyaan yang menarik;d) beri kesempatan untuk berfikir.
c. Menggunakan pertanyaan terbuka
Pertanyaan terbuka  (Open-ended question)  adalah pertanyaan yang tidak bisa dijawab dengan "ya" atau "tidak" sederhana atau pertanyaan yang tidak menawarkan responden daftar jawaban alternatif.
Pertanyaan terbuka dalam kegiatan refleksi bertujuan untuk mengeksplorasi jawaban peserta melalui kata-kata atau kalimat mereka sendiri sehingga akan memberikan wawasan yang kaya.
d. Menegaskan ulang ide dan poin-poin kunci
Menegaskan ulang ide dan poin-poin kunci akan memandu dan mengarahkan diskusi kepada tujuan yang ingin dicapai ketika melakukan refleksi sehingga kegiatan akan berjalan dengan efektif.
e. Memberikan apresiasi atas setiap kontribusi
Apresiasi adalah bentuk ungkapan seseorang kepada orang lain karena suatu hal baik yang telah dilakukan oleh orang tersebut. Sekecil apapun hal baik yang dilakukan seseorang, ada baiknya sebaiknya kita memberikan apresiasi Agar orang tersebut mengerti bahwa hal yang dilakukannya merupakan sesuatu yang benar lalu kemudian akan termotivasi untuk mengulangi hal baik lagi di kemudian hari.
3. Dinamika Grup
a. Menciptakan suasana aman dan nyaman dalam forum
Seorang guru yang melakukan refleksi harus memiliki Teknik pengelolaan forum yang baik dalam hal ini adalah suasana ynag aman dan nyaman agar  tercipta suasana diskusi yang efektif dan menyenangkan. Selain itu hal kini sangat penting untuk membangun pendekatan yang partisipatif, dimana guru dan peserta diskusi sama-sama aktif dalam forum.
Mengelola perbedaan pendapat
Sering sekali perbedaan pendapat dalam suatu diskusi menyita waktu diskusi sehingga apabila tidak dikelola dengan baik maka ada kemungkinan tujuan yang ingin dicapai tidak terlaksana. Oleh karena itu perbedaan pendapat itu harus dikelola agar focus pada tujuan refleksi.
b. Mengelaborasi keberagaman
Keberagaman dan perbedaan adalah merupakan anugerah dan menjadi kekayaan dalam suatu forum diskusi, tetapi terkadang perbedaan dan keberagaman itu sangat rentan dengan konflik. Oleh karena itu  guru harus mampu mengelaborasi sehingga memberi ruang  semua perbedaan menjadi sebuah kekayaan yang akan menunjang keberhasilan tujuan kegiatan refleksi.
c. Tanggung jawab ada pada forum
Tercapai tidaknya tujuan kegiatan refleksi akan tergantung kepada efektiovitas diskusi dalam forum, oleh karena itu  tanggungjawab mutlak ada pada forum.
d. Kenali forum dengan baik
Mengenal forum dengan baik adalah salah satu strategi agar ferleksi itu berjalan dengan efektif, karena ketika kita sudah menguasai karakter masing-masing yang ada di forum maka kita bisa menaggulangi berbagai kendala yang dihadapi dalam diskusi. Misalnya tau bagaimana membangkitkan seseorang untuk mengungkapkan pendapatnya karena kita tahu karakter orang tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H