Nama AHY sempat mencuat dan menguat diminggu-minggu terakhir, setelah SBY menyatakan dukungan kepada koalisi Prabowo. Lobi-lobi terus dilakukan oleh partai Demokrat untuk memajukan AHY sebagai cawapres Prabowo.
Tapi setelah diakukan beberapa kali pertemuan antara SBY dan Prabowo. Jalan untuk menduetkan pasangan Prabowo dan AHY menjadi buntu karena tidak disetujui oleh PKS & PAN.
Sepertinya partai Demokrat akan menjalani masa galau berkepanjangan. Setelah 5 tahun ini hanya bisa menjadi partai oposisi, kemungkinan akan nambah 5 tahun lagi. SBY mendukung Prabowo pasti karena ada sesuatu yang diinginkan, yaitu AHY jadi cawapres.
4. Sandiaga Uno
Sang wagub menjadi nama terakhir yang masuk sebagai kandidat cawapres Prabowo. Muncul di menit terakhir dan mematahkan hati para kandidat lainnya. Opsi keputusan ini mungkin muncul ketika Sandiaga Uno bertemu dengan Prabowo pada tanggal 7 agustus kemarin.
Dengar-dengar ada beredar duit 500 M yang masuk ke kantong partai untuk bisa menjadi cawapres. Seperti yang dikatakan oleh Wasekjen Demokrat Andi Arief dalam twitnya, untuk menumpahkan kekecewaannya terhadap sikap Prabowo.
"Prabowo ternyata kardus, malam ini kami menolak kedatangannya ke kuningan. Bahkan keinginan dia menjelaskan lewat surat sudah tak perlu lagi. Prabowo lebih menghargai uang ketimbang perjuangan. Jendral kardus." (Twitter).
Tentu ini juga sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Waketum Partai Gerindra Arif Poyuono : "Tujuan kita mengganti presiden, bukan cawapres." Yang artinya posisi capres mutlak milik Prabowo, tapi tidak demikian dengan cawapresnya. Posisi cawapres masih bisa diotak-atik sampai waktu pendaftaran. Sungguh penuh dengan kata-kata bersayap.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H