Mohon tunggu...
Muhammad Zulfadli
Muhammad Zulfadli Mohon Tunggu... Lainnya - Catatan Ringan

Pemula

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Review Buku Thinking, Fast and Slow

6 Januari 2025   15:00 Diperbarui: 6 Januari 2025   20:07 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Atau pikirkan rangkaian pertanyaan ini: Berapa kencan yang Anda lakukan bulan lalu? Sebahagia apakah Anda akhir-akhir ini? Jawabannya akan sangat berbeda jika pertanyaaan itu dibalik, walaupun memiliki keterkaitan (hlm. 109). Jawaban yang baik membutuhkan banyak pemikiran, tulis Kahneman.

Sebagai dosen saya baru tersadar terpapar "efek halo" saat memeriksa ujian, biasanya saya membaca dan menilai satu demi satu lembar ujian tiap mahasiswa. Yang efektif adalah memakai prosedur baru, yakni membaca dan menilai jawaban pertanyaan pertama dari semua mahasiswa, lalu melanjutkan menilai jawaban pertanyaan kedua, dan seterusnya.

Kegiatan rapat juga contoh bagus kita sering terpapar "WYSIATI". Dalam rapat sebelum satu masalah dibahas, semua yang hadir dalam rapat sebaiknya diminta menulis singkat pendapat mereka, karena jika diskusi terbuka memberi terlalu banyak porsi kepada mereka yang bicara lebih dulu dan tegas, yang menyebabkan orang lain memilih ikut mereka.

Kita pikir kita cerdas, tapi kita salah. Intelegensi tinggi tidak membuat orang kebal terhadap bias, ia berbeda dengan rasionalitas. Intelegensi bukan sekadar kemampuan bernalar, juga mencakup kemampuan menemukan bahan yang relevan dalam ingatan dan mengarahkan perhatian ke tempat yang membutuhkan.

Jika Anda ingin bisa dipercaya dan cerdas, jangan menggunakan bahasa rumit kalau bisa menggunakan bahasa sederhana. Mitos yang marak di kalangan kampus belakangan, mengenai kosakata yang paling dianggap mengesankan professor. Kahneman mengutip Oppenheimer yang menunjukkan bahwa membungkus gagasan yang familier dalam bahasa muluk-muluk dianggap sebagai tanda kecerdasan dan kredibilitas rendah.

Membaca buku ini membuat saya berlatih untuk selalu tidak percaya dengan cepat segala sesuatu. Mengasah kemampuan mengendalikan perhatian dan mengendalikan emosi. Melatih lebih waspada, tidak mudah puas dengan jawaban yang tampaknya menarik, membiasakan diri untuk mencoba menganalisnya.

Buku ini salah satu karya intektual paling berkontribusi dalam banyak hal pemikiran sosial ekonomi, sangat dianjurkan kita membaca dan mendapatkan banyak manfaatnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun