Mohon tunggu...
Muhammad Zulfadli
Muhammad Zulfadli Mohon Tunggu... Lainnya - Catatan Ringan

Pemula

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Pengalaman Juara Catur Dies Natalis UNM

7 Agustus 2024   15:27 Diperbarui: 8 Agustus 2024   08:24 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebelum skakmat, Mansyur menjatuhkan sendiri rajanya tanda menyerah dan kami pun bersalaman. Jujur ini kemenangan hasil blunder fatal lawan. Menang atas Mansyur dan punya poin 5 membuat saya lebih percaya diri menghadapi 2 babak akhir. Juara tiga mungkin sudah di tangan, saya mulai berpikir hasil akhir.

Pada babak ke-6, menjalankan buah hitam, saya ditantang Rum Bismar dari Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK) yang punya poin 4. Awalnya posisi imbang sampai langkah babak pertengahan terjadi pertukaran satu kuda dan 2  pion yang membuat saya unggul posisi. 

Bidak-bidak dan perwira-perwira hitam saya saling menjaga dan bisa dikatakan menang tempo. Kemudian terjadi lagi pertukaran perwira-perwira, yang menyisakan pertarungan masing-masing menteri dan dua benteng. Saya pun perlahan memanfaatkan keunggulan itu hingga dua benteng saya sudah berada di barisan 2 yang menekan dua pion di depan raja putih (b7 dan b8).

Setelah memastikan pertahanan aman, menteri maju memperkuat serangan dua benteng yang bersusun. Sedangkan dua benteng putih lemah, baik menyerang maupun bertahan. Hanya menteri putih sendiri menyerang pertahanan hitam. Sangat mudah diantisipasi. Akhirnya raja putih Rum tumbang ketika ia justru memajukan pion bertahan itu untuk ster menteri saya, yang saya abaikan dengan langkah skakmat benteng memakan pion putih di b-8. 0-1, saya menang lagi.

Setelah babak ke-6 rampung, saya sendirian mengumpulkan poin 6, Mansyur juga sendirian punya poin 5, peserta lain punya poin 4,5 hingga 1, maka otomatis saya keluar sebagai juara satu, apapun hasil pertandingan babak ke-7 saya melawan Andika yang punya poin 4. Hitungannya sederhana, jika saya kalah dan Mansyur menang di babak ke-7 maka kami berdua punya poin sama 6. Tapi saya unggul head to head.

Ternyata saya benar-benar kalah di babak ke-7 oleh Andika yang menjalankan bidak hitam. Sayang sekali karena saya ingin tetap menang atau minimal remis, punya poin 7 atau 6,5 hingga unggul poin bersih dari Mansyur yang akhirnya mengumpulkan 6 poin.

(arsip pribadi)
(arsip pribadi)

Yang menarik justru kemenangan Andika atas saya membuat peringkatnya terdongkrak ke peringkat empat dengan poin 5. Ada tiga peserta punya poin 5, yakni Ramli, Andika, dan Sopian. Peringkat mereka ditentukan oleh aturan jumlah poin dari lawan-lawan yang dikalahkan (buchholz/solkoff).

Tentu saya sangat bersyukur dan bergembira berhasil menjadi juara satu, melebihi target saya sekadar podium, atau setidaknya sudah puas menikmati atmosfer bertanding dalam 7 babak yang kompetitif.

(arsip pribadi)
(arsip pribadi)

Sebagai juara satu kategori individu saya mendapatkan hadiah 1.500.000 rupiah, juara dua Mansyur 1.000.000 rupiah, juara tiga Ramli 750.000 rupiah, dan juara empat Andika 500.000 rupiah. Adapaun kategori nomor beregu yang melibatkan dosen, pegawai, dan mahasiswa, juara satu dimenangkan FIKK yang memperoleh 4.500.000 rupiah, juara dua PPPS hadiah 3.500.000 rupiah, juara tiga FMIPA hadiah 2.000.00 rupiah, dan juara empat Kantor Pusat hadiah 1.500.000 rupiah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun