Mohon tunggu...
Muhammad Zulfadli
Muhammad Zulfadli Mohon Tunggu... Lainnya - Catatan Ringan

Pemula

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Pengalaman Juara Catur Dies Natalis UNM

7 Agustus 2024   15:27 Diperbarui: 8 Agustus 2024   08:24 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada pertandingan ke-2 saya memegang bidak hitam dan bisa mengalahkan Akmal dari Fakultas Seni dan Desain (FSD). Hari pertama turnamen saya tutup dengan menang atas Ahmad Sirfi Fatoni dari Fakutas Bahasa dan Sastra (FBS) lewat permainan akhir dan menguras fisik dan mental.

Mengumpulkan tiga poin maksimal adalah permulaan yang baik. Hanya tiga pecatur yang punya poin 3 setelah menyelesaikan tiga babak, yakni saya, Mansyur dari Fakultas Teknik (FT), dan Hardianto Rahman dari Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP). Penentuan berlangsung pada hari kedua, karena akan mempertandingkan 4 babak, yang akan menentukan para pemenang.

Pada babak ke-4, saya dinyatakan menang WO karena Anas Arfandi, lawan dari Program Pascasarjana (PPS) tidak hadir pada jadwal pertandingan pertama pukul 9.30 Wita. Dengan demikian poin saya bertambah menjadi 4.

Pertandingan ke-5 mempertemukan saya dengan Mansyur, yang juga sudah mengumpulkan 4 poin dari 4 kemenangan meyakinkan. Harus saya akui menyaksikan Mansyur menang atas lawan-lawannya, dialah favorit paling dijagokan. Saya realistis, memaksakan hasil remis sudah bagus. Saya memegang bidak putih dan bisa dikatakan duel ini layaknya final.

Setelah babak pembukaan yang relatif imbang. Mansyur bisa menembus pertahanan saya hasil kesalahan kecil, dia unggul 1 bidak krusial dan posisi yang sangat menekan raja putih saya.

Dalam posisi sulit, saya menjalankan kuda mengancam menteri hitam yang sangat ganas. Ternyata Mansyur melakukan blunder fatal. Alih-alih mengamankan menteri yang terancam ia justru mengangkat kudanya. Namun sebelum ia menyelesaikan langkah blunder itu, ia baru melihat sang menteri terancam, sehingga ia mengembalikan kuda ke posisi semula. Lalu menggantikan langkah dengan menjalankan gajah memakan pion putih untuk skak raja putih.

Tentunya saya protes, karena aturan pertandingan catur, jika sudah memegang bidak maka wajib menjalankannya. Mansyur awalnya keberatan, beralasan kalau ia baru memegang dan belum menyelesaikan langkah blundernya. Ia juga menyampaikan kejadian seperti ini sudah berapa kali terjadi sejak kemarin dan tidak mengapa, oke-oke saja. Saya bergeming, menolak argumen Mansyur dengan berpegang pada aturan dan kesepakatan saat technical meeting. Terjadilah perdebatan.

Datanglah Ketua Panitia, Didin. Mansyur diberi kesempatan pertama menjelaskan kronologinya, yang tentu saja pembelaannya ditolak Didin berdasarkan aturan standar yang tercantum dalam rule of game Percasi dan Fide, otoritas catur internasional.

Mansyur kemudian meminta aturan tertulis itu diperlihatkan, kemudian juga bertanya apakah pecatur wajib memberitahu lawan kalo mengancam menteri, yang dijawab Didin hanya ancam raja yang diwajibkan menyebut "skak". Karena saya memang tidak berkata "ster" ketika mengancam menteri hitam Mansyur.

Dengan berat Mansyur menerima aturan "kejam" tersebut. Belum selesai, setelah argumen Mansyur direspon Didin, saya pun diberi kesempatan untuk menjelaskan detail momen krusial tersebut. Rupanya langkah Mansyur yang menjalankan gajah memakan pion dan skak raja putih dinyatakan sebagai illegal move, dan hukumanya memberikan saya tambahan waktu 2 menit.

Kami pun melanjutkan duel. Mansyur kehilangan menteri, yang ditukar dengan benteng. Serangan hitam yang sebelumnya sangat tajam tiba-tiba lumpuh. Mansyur masih mencoba melihat celah peluang menang atau setidaknya memaksa remis, namun saya yang sudah unggul besar memegang kontrol permainan. Menteri dan perwira-perwira putih saya leluasa masuk pertahanan lawan. Satu persatu bidak dan perwira hitam jatuh menyisakan raja dan benteng putih di papan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun