Lagi-lagi mengulang drama di Turin 1990, Inggris kembali takluk melalui adu pinalti. Dari seluruh 12 eksekutor dari kedua tim, hanya tembakan pelan algojo Southgate yang gagal bersarang. Inggris dipastikan kalah 5-6 setelah Andreas Moller menaklukkan David Seaman.Â
Selesai sudah semuanya. Impian 'football's coming home" itu dikandaskan kembali oleh kaki-kaki pesepak bola Jerman yang dibintangi Andreas Kopke, Mattias Sammer, Thomas Helmer, di bawah pelatih dingin berwajah pucat, Berti Vogts.
Sementara publik Inggris terutama Southgate larut dalam kesedihan mendalam. Ia menangis digandeng kapten Tony Adams.Â
Southgate merasa dia telah meruntuhkan seluruh impian negaranya. Southgate disematkan ikon kegagalan adu pinalti Inggris. Sebagaimana jika publik sepak bola mengingat pemain Italia Roberto Baggio yang tendangan penaltinya melambung tinggi di final Piala Dunia 1994.
Bagi saya, ini kekalahan paling menyakitkan bagi Inggris daripada banyak kekalahan Inggris di berbagai turnamen besar.
2. Italia vs Belanda, 29 Juni 2000, Stade Amsterdam Arena, Amsterdam.
Pada menit ke-20, Italia sudah harus bermain dengan 10 pemain melawan Belanda yang didukung 50.000 suporter yang "mengoranyekan" Amsterdam Arena.Â
Waktu 90 menit waktu normal, Belanda melalui De Boer brother, Philip Cocu, Edgar Davids, Dennis Berkamp, dan Patrick Kluivert, menggempur habis-habisan gerendel Italia yang dikomando Paolo Maldini. Saya juga heran tak satupun bola yang berkenan masuk ke gawang Italia yang dikawal Francesco Toldo.
Extra-time saya kira cukup menamatkan perlawanan Italia. Dan ternyata lagi-lagi salah, meski terus mengepung dan kembali mendapatkan hadiah tendangan penalti, jala Italia tetap tak terkoyak. Frank Rijkard, pelatih Belanda, sampai berkata ada malaikat kecil yang menjaga gawang Toldo.
Dan akhirnya inilah hukuman buat Belanda. Mereka kalah secara tragis melalui adu pinalti yang memang sangat dinantikan oleh kubu "Gli Azzury". Dari empat algojo Belanda hanya sontekan Kluivert yang menembus gawang Toldo, bahkan tendangan Japp Stam melambung tinggi jauh keluar stadion.Â