Mohon tunggu...
Muhammad Zulfadli
Muhammad Zulfadli Mohon Tunggu... Lainnya - Catatan Ringan

Pemula

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Tarian Terakhir Sang Maestro

22 Mei 2020   18:27 Diperbarui: 23 Mei 2020   21:51 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber: https://www.imdb.com/title/)

Penayangan The Last Dance disebut-sebut bertujuan mengenalkan dan mengangkat lagi sosok Jordan sebagai The GOAT (greatest of all the Time) dalam bola basket, terutama untuk generasi milenial yang selalu bangga mengenakan sepatu Air Jordan, tapi belum pernah menyaksikannya secara langsung. Jordan sering disandingkan dengan LeBron James, bahkan dengan mendiang Kobe Bryan, tentag siapa sebenarnya yang pantas didapuk sebagai The GOAT.

Saya justru heran mengapa muncul rivalitas tersebut. Tak menarik buat saya mendebatkannya, karena Jordan adalah yang terbesar, tanpa tandingan. Saya pernah tahu Jordan adalah  manusia paling terkenal di bumi, dan mungkin sampai sekarang dengan fenomena sepatu Nike Jordan, meskipun saya bukan fansnya.

Sulit mencari kata-kata yang tepat jika kita ingin menjelaskan sosok Michael Jordan. Ia melebihi popularitas dari NBA dan bola basket itu sendiri. Jordan sudah menjadi ikon global, layaknya Muhammad Ali di Tinju, Diego Maradona di sepak bola, atau Michael Jackson dalam industri musik. The GOAT, no contest.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun