Mohon tunggu...
Muhammad Zulfadli
Muhammad Zulfadli Mohon Tunggu... Lainnya - Catatan Ringan

Pemula

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Alex Ferguson yang Legendaris

8 Mei 2020   10:57 Diperbarui: 8 Mei 2020   11:01 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada 8 Mei 2013, tepat tujuh tahun lalu, Manager legendaris Manchester United Sir Alex Ferguson mengumumkan pensiun dari sepak bola. Bagi saya dan bagi banyak pecinta sepak bola, keputusan Fergie adalah keputusan terbesar dalam sejarah pengunduran diri seorang pelatih bola.

Tak terpikirkan dan terbayangkan di era sepak bola penuh persaingan berdarah-darah, ia bisa bertahan selama 26 tahun di satu klub, Manchester United, dengan gelimang medali dan trofi. 

****

Saat Fergie mempublikasikan bukunya Alex Ferguson My Autobiography, pada 24 Oktober 2013, tentu saja publik sepak bola ingin segera mendapatkan buku yang akan menjelaskan misteri dalam pekerjaan Alex Ferguson sebagai manager sepak bola, yang sebelumnya tak pernah terliput dengan jelas. Ia memang dikenal manager yang sedikit menjaga jarak dari media.

Alexander Chapman Ferguson, lahir di Govan Glasgow pada 31 Desember 1941. Total 39 tahun ia menjadi manager sepak bola, dan menjadikannya paham betul bahwa manajemen sepak bola adalah tentang serangkaian tantangan yang tidak pernah berakhir, disebabkan oleh kerapuhan manusia.

Autobiografi Fergie terdiri dari 397 halaman dengan 25 bagian. Dalam buku, Fergie sudah jelas digambarkan sebagai manager terbesar dalam sejarah sepak bola Inggris.

Fergie memulai kisahnya dengan satu momen bersejarah yang menyelamatkan karirnya dari pemecatan di Old Trafford : Trofi perdana Piala FA 1990 yang diangkat di Wembley. Selanjutnya adalah sejarah besar sepak bola.

Dari 25 bagian, Fergie banyak mengurai hubungan emosional dengan bintang-bintang besar United, yakni David Bechkam, Rio Ferdinand, Christiano Ronaldo, Roy Keane, Ruud Van Nistelrooy, dan Wayne Rooney. Enam sosok yang dijadikan judul bab- dan ratusan pemain tidak-- tentu punya alasan tersendiri, yang mungkin akan membuat buku ini laris, terutama kronologis retaknya hubungan dengan Roy Keane dan David Bechkam.

Fergie mendeskripsikan Keane seorang pemain dengan energi, keberanian, dan darah yang panas, dengan naluri tajam pada sepak bola dan strateginya. Menjadi pemain paling berpengaruh di ruang ganti dan memberikannya banyak tanggung jawab. Singkatnya Keane yang membawa sebagian karakternya ke lapangan. Tapi Keane harus pergi pada November 2005 karena percecokan tajam.

Fergie juga dengan gamblang memuji tapi sekaligus menyudutkan David Beckham. Fergie menyebut Bekcs anak berbakat dengan energi luar biasa fit, tapi sayang menyia-nyiakan kesempatan besar menjadi satu legenda terhebat United, demi mengejar kehidupan selebritas. Becks memilih untuk menjadi terkenal dengan drama-drama tidak penting di luar sepak bola. 

Fergie menguraikan kronologis insiden 'sepatu terbang' Fergie yang melukai alis wajah Becks yang ganteng. Ia juga menuduh Becks merasa lebih besar daripada Alex Ferguson, karena itu Becks harus dijual. Prinsip Fergie tegas, otoritas manager adalah mutlak. Dan menurut Fergie, Becks sudah tak pernah bisa berkembang setelah pergi meninggalkan Old Trafford.

Tak hanya mengulas hubungan dengan pemain. Fergie juga secara khusus menjelaskan bagaimana rivalitasnya dengan Arsene Wenger dan Jose Mourinho. Rivalitasnya paling keras bersama Arsene Wenger dan sesekali cekcok, tapi menurut Fergie hal yang mempersatukan mereka lebih banyak. Dua belas halaman dikhususkaan untuk perselisihan dengan Wenger, bos Arsenal, rival selama 17 tahun.

Wenger adalah sosok yang tenang. Jika berhadapan dengan Arsenal, Fergie merasa wajib perlu berpikir berjam-jam, karena semua yang dilakukan Arsenal memberikan banyak sekali ancaman. Ia mengaku tak bisa tak bersifat kompetitif dengan Wenger. Untuk Mourinho, ia menyebut penantang baru yang percaya diri sekali.

Dalam bahasan tentang klub pesaing, Fergie selalu dapat merasakan embusan napas Liverpool di tengkuknya. Rivalitas United dengan Liverpool sangat intens, tetapi di balik permusuhan itu ada rasa saling menghormati (bab Liverpool-Tradisi Besar).

Fergi juga menyinggung dan cenderung meremehkan Manchester City, walapun tetangga yang dia juluki tersebut berisik, telah melukai hatinya saat City pada 13 Mei 2012 berhasil menjuarai Liga Inggris mengungguli United hanya selisih gol melalui pertandingan terakhir di tembakan terakhir Sergio Aguerro. Ia juga menanggung aib saat United dihancurkan City 6-1 di Old Trafford.

Kehilangan gelar dari 'tetangga baru' sungguh musibah besar bagi Fergie. Ia babak belur, dan lebih menyakitkan ketika istrinya Cathy berbicara bahwa "Ini hal terburuk dalam hidupku. Aku tidak kuat lagi." Satu faktor yang membuat Fergie mengambil keputusan besar pada Natal 2012, bahwa ia akan pensiun pada musim panas berikutnya.

Pada bahasan Kecil Itu Indah, Ferguson mengakui bahwa Barcelona 2009-2011, adalah tim terbaik yang pernah menghadapi tim United yang ia arsiteki. Barcelona selalu membawa mentalitas yang tepat. Persiapan matang yang disiapkan untuk final Liga Champions 2011 ternyata harus mengakui kehebatan Barcelona 2011 di bawah manager Josep Guardiola. Tim itu menurut Fergie berada di puncak kemampuan dan sudah sangat matang.

Demikianlah. Fergie adalah manager yang sangat dihormati, aktor sepak bola paling penting dalam 25 tahun terakhir. Bersama United ia sudah begitu meresap dengan pencapaian 13 trofi Liga Inggris, dua Piala Liga Champions, lima FA Cups, dan empat Piala Liga.

Tak ada orang mencintai sepak bola melebihi Alex Ferguson. Manchester United tak akan sama lagi ketika ia sudah berhenti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun