Mohon tunggu...
Muhammad Zulfadli
Muhammad Zulfadli Mohon Tunggu... Lainnya - Catatan Ringan

Pemula

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

J&T Express, Sang Gurita Merah Berlayar di Samudera Biru

24 Desember 2019   13:30 Diperbarui: 24 Desember 2019   13:53 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengalaman menggunakan jasa J&T Express (dok.pri)

Pantas saja, rute saya setiap hari beaktifitas di kota makassar, tiap ruas jalan yang saya lintasi akan mudah menjumpai drop point dan collection point J&T Express, terutama di kawasan-kawasan bisnis, drop point dan collection point J&T Express bisa berdekatan, hanya berjarak puluhan meter, mudah ditandai karena logo J&T Express mencolok dengan kelir merah. Luar biasanya lagi, J&T Express sudah ekspansi merambah empat negara di Asia Tenggara, yakni Malaysia, Vietnam, Filipina dan Thailand.

J&T Express hadir memberikan jasa pengiriman yang efisien dan aman non stop dengan jaringan luas yang melayani pengiriman di dalam kota, antar kota, serta antar provinsi. Jumlah pengiriman J&T Express mencapai 1 juta paket setiap hari, di luar masa peak season, dan terus meningkat di tengah ketatnya persaingan industri jasa pengiriman. Pada 11 November 2019 lalu yang disebut festival belanja online, J&T Express melayani pengiriman dengan jumlah fantastis, 6 juta paket !!

J&T Express mampu mengakomodasi jasa pengiriman yang dinginkan pelanggan: praktis, murah, aman, mudah dilacak, dan cepat sampai. Tuntutan pelanggan semakin tinggi terhadap perbaikan kinerja pelayanan jasa pengiriman ekspress. Contoh paling terasa, J&T Express gencar memberikan diskon ongkos kirim, karena harga masih menjadi penentu terbesar menjatuhkan pilihan. 

Pelanggan selalu kritis soal harga pengiriman. Informasi yang saya terima dari kolega yang bekerja di Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) dan diperkuat dengan penelusuran referensi, setidaknya hingga saat ini, bisnis jasa pengiriman termasuk yang struktur pasarnya ideal, perfect market, atau jauh dari praktik kartel. Kompetisi antarpelaku usaha jasa pengiriman yang sehat tersebut pada akhirnya menguntungkan konsumen karena banyak pilihan dan harga yang semakin terjangkau.

J&T Express Berlayar di Samudera Biru
Saya, kita, dan banyak orang, termasuk pelaku usaha pesaing, barangkali tidak pernah menduga, J&T Express yang baru beroperasi empat tahun silam, hari-hari ke depannya gemilang dengan kesuksesan besar seperti yang kita saksikan saat ini.

Apa gerangan kunci suksesnya?

J&T Express pandai beradaptasi, dengan memadukan bisnis offline dengan online menjadikan kekuatan yang luar biasa. Alih-alih bersaing dengan pemain lama, J&T Express datang membidik pasar spesifik yang belum banyak digarap pemain lama. 

J&T Express menerapkan dengan tepat apa yang disebut dengan teori Blue Ocean Strategy, yang dirumuskan W. Chan Kim dan Renee Mauborgne, dua professor dari Sekolah Bisnis INSEAD di Prancis pada 1997 yang menjadi rujukan strategi bisnis hingga hari ini. 

Strategi samudera biru menganjurkan agar pelaku usaha senantiasa menganalis pasar yang ada dengan modus eliminate, reduce, raise, dan create (ERRC), untuk menemukan pasar baru yang 'tanpa' pesaing. Lawan samudera biru adalah samudera merah, penuh hiu saling memangsa.

J&T Express juga lihai memahami pola perilaku transaksi (konsumsi) pelanggan jasa pengiriman. Sebagaimana ditulis Yuval Noah Harari dalam bukunya, Sapiens (2011), bahwa kita sekarang ini hidup dengan jauh lebih banyak penawaran daripada permintaan. 

Untuk setidaknya dapat bertahan, pelaku usaha harus jeli memperhatikan dan cukup peduli untuk mencari tahu preferensi pelanggan. J&T Express mengerti betul bagaimana menjalankan pola ini. Contoh paling kentara, tidak sulit menjumpai kurir J&T Express giat menjemput 'bola' di rumah pelanggan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun