Mohon tunggu...
Muhammad Zulfadli
Muhammad Zulfadli Mohon Tunggu... Lainnya - Catatan Ringan

Pemula

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Didier Deschamps, Pemimpin Sejati Perancis

10 Juli 2018   21:30 Diperbarui: 9 September 2019   08:10 1209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seperti yang ditulis Kompas (19/5-2018), setelah pengundian Piala Dunia 2018, Deschamps bolak-balik dari Perancis ke Rusia untuk memastikan base camp tim sesuai dengan kebutuhan. Ia ingin mempersiapkan timnya dengan base camp yang mendukung. 

Tidak mewah, tapi tenang dan tersedia infrastruktur untuk berlatih dan memulihkan kondisi pemain. Jarak dari bandara ke stadion diperhitungkan dengan teliti karena ia tidak ingin timnya mengalami kelelahan. Mungkin hanya satu persen dari keseluruhan kekuatan, tapi semua yang bisa dia kontrol, akan dikontrol dengan baik.

Dengan persiapan yang sangat niat tersebut, membuahkan hasil yang sepadan. Perancis menampilkan permainan solid dan impresif di Rusia. Sempat dinilai terlalu berhati-hati di penyisihan, Perancis menunjukkan kapasitas sebagai favorit kuat setelah mengalahkan Argentina di babak 16 besar, dan kemudian melibas Uruguay di perempat final.

Permainan yang ditampilkan di perdelapan final dan perempat final sangat dinamis dan menunjukkan kesolidan, impresif, dan stabil, dengan semangat membara. Tim ini terus bertumbuh seiring berjalannya lima laga, pasukan muda mereka semakin padu dan pede.

Lini belakang yang dikawal duet bek tengah Raphael Varane dan Samuel Umtiti terlihat semakin kokoh menjaga kiper Hugo Lloris dari serangan-serangan lawan. Bergerak ke lini tengah, Les Bleus sangat beruntung memiliki trio pada Paul Pogba, N'Golo Kante, dan Blaise Matuid. Barisan gelandang ini digadang-gadang sebagai lini tengah terkuat di Piala Dunia 2018.

Begitu juga formasi depan Perancis, satu yang tertajam di dunia. Tiga striker kerap dipasang sebagai predator yang menakutkan. Antoine Griezmann, Kylian Mbappe, dan Oliver Giroud semakin saling mengisi dan berbagi. Mereka punya visi bermain yang kuat dan kompak. Terutama sosok Griezmann, yang kian matang dan kian berkembang. Memiliki kecepatan, teknik, dan penyelesaian akhir yang sangat bisa diandalkan.

****

Di balik sosoknya yang sunyi, Deschamps kini hanya berjarak dua pertandingan lagi untuk mensejajarkan dirinya- yang dulu dijuluki 'si pembawa air', dengan legenda sang Kaisar Franz Beckenbauer.

Di situs FIFA, Deschamps mengatakan bahwa sebagai kapten Perancis menjadi juara Piala Dunia 1998 merupakan sejarah hebat, tapi dia pun ingin menulis sejarah baru lain di Rusia 2018.

Bisakah Perancis mengalahkan Belgia nanti malam dan melangkah ke final ?

Kita tunggu saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun