5. Duda Manang Munung, menjelaskan wujud Semar yang membingungkan. Seperti laki-laki tetapi memiliki payudara besar, Seperti perempuan tetapi berkumis, tidak menangis tidak juga tertawa, bukan dewa bukan juga manusia dan ia bukanlah banci.Â
6. Juru Dyah Punta Prasanta memiliki makna sebagai pamomong para kesatria yang ingin menyempurnakan keutamaan.
7. Janggan Smara Santa, Artinya dadi guruning saben wong kang gegulung tapa brata, sabar kan ikhlas.
8. Wong Boga Sampir, yaitu seorang sayang terhindar dari berbagai godaan dan tidak terpengaruh oleh kenikmatan dan gemerlapnya dunia. Semar sebagai manusia yang merdeka lahir batin
9. Bojogati yang berarti pelayan yang sangat setia dan bertanggungjawab terhadap kewajibannyaÂ
FILOSOFI KEPEMIMPINAN SEMARÂ
Pemimpin harus mempunyai rasa asah, asih, asuh, ngopeni (memelihara) dan ngayemi (memakmurkan). Tujuannya adalah mewujudkan negara yang sejahtera, adil, makmur dan damai gemah repah Jinawi. Beberapa bentuk kepemimpinan Semar yang perlu di contoh untuk penerapan kepemimpinan dan pencegahan penyelewengan kekuasaan yang terjadi di Indonesia, atarain:Â
1. Semar keturunan dewa, namun tidak membanggakan tentang asal usul dan harus keturunannya ia justru mengambil peran sebagai manusia kelas bawah namun berwibawa sebagaimana kelas atas.
2. Kuncung Putih, kuncung biasanya untuk anak anak, warna putih sebagai wujud orang tua. Seorang pemimpin harusnya tua (luas dan dalam) pandangan dan pikirannya, namun bijakaana dalam menyampaikan pandangan tuanya itu. Pemimpin harus selalu bijaksana pada semua golongan rakyat baik tua, muda, maupun anak-anak.
3. Muka Tengadah yaitu seorang pemimpin harus memandang jauh kedepan, kalau berjalan Semar memandang ke atas sebagai simbol seorang pemimpin harus memiliki optimisme yang tinggi dan kesadaran akan adanya kekuatan yang menentukan dari atas (Tuhan) sehingga harus selalu mengingat dan memohon petunjuknya.
4. Mata dan Bibir, Semar memiliki mata Rembesan (menangis) dan bibir tersenyum. Seorang pemimpin harus selalu perhatian kepada rakyatnya mudah tersentuh dengan penderitaan rakyatnya. Seorang pemimpin juga harus selalu tersenyum memberikan penyejuk dan hiburan bagi rakyatnya, tidak menampakkan kegelisahan dan kegundahan hatinya. Seorang pemimpin harus melihat dari sudut pandang mereka bukan dari sudut pandang kekuasaan. Mulut Cablek juga dapat dipahami bahwa pemimpin harus pandan dan cakap dalam berbicara, pandai menyampaikan ide dan gagasannya