Berikut langkah langkah menyusun komunikasi yang baik:
1) Mengenal khalayak
Lasswell dalam Riswandi (2009), menggunakan istilah receiver atau destination untuk khalayak, yaitu pihak yang menerjemahkan atau memberi arti pada pesan yang dikirimkan source atau pengirim pesan. Sedangkan Cangara (2008), menjelaskan khalayak sebagai target pengriman pesan dari komunikator, terdiri dari individu, kelompok ataupun massa. Khalayak bisa dipahami sebagai semua pihak baik individu hingga massa yang menjadi sasaran penyampaian pesan oleh seseorang, kelompok maupun organsasi.
Mengenal khalayak berarti berupaya untuk mengetahui berbagai aspek tentang pihak yang menjadi sasaran pengriman pesan. Beberapa hal yang perlu diketahui diantaranya, status ekonomi sosial, jenis kelamin, usia, tempat tinggal, kebiasaan, tingkat pendidikan, budaya, dan lain-lain. Semakin banyak informasi yang dimiliki, maka akan semakin paham pihak komunikator tentang kepentingan dan kondisi khalayak yang sebenarnya, dan semakin mudah untuk memilih metode komunikasi yang sesuai.
2) Menentukan tujuan
Tujuan komunikasi efektif menurut Suprapto (2017), yaitu memudahkan komunikan memahami pesan yang didapatkan sehingga terjadi interaksi sesuai dengan yang diharapkan. Menurut Jalaluddin dalam Suprapto (2017), komunikasi yang efektif ditandai lewat terbentuknya pengertian, muncul rasa terhibur, memengaruhi sikap, hubungan sosial, hingga menggerakkan komunikan melakukan tindakan.
3) Menyusun pesan
Menyusun pesan menurut Arifin (1994), adalah menetapkan topik atau tema yang disampaikan pada proses komunikasi sesuai karakteristik audiens atau komunikan yang telah dipelajari. Sesuai dengan tujuannya, konten komunikai bisa disusun untuk sekedar memberkan informasi, menambah ilmu pengetahuan, menghibur bahkan untuk mempropagandakan sesuatu.
4) Menetapkan metode komunikasi
Metode menurut Hardjana adalah cara yang telah direncanakan dan dirancang baik-baik untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan menurut Titus, metode adalah rangkaian lagkah yang tersistematis untuk menegaskan bidang keilmuan. Metode dalam konteks pembelajaran menurut Oemar Hamalik dalam Fanani (2014), adalah cara yang dilakukan dalam menjelaskan materi belajar sebagai upaya mencapai tujuan kurikulum.
Motivation
