Sebenarnya sudah lama saya tertarik dengan lagu ini (Bagi yang belum tahu lagu Badai Pasti Berlalu, berikut adalah linknya), bukan hanya karena musikalitasnya yang ciamik namun juga hal lain yang menurut saya cukup aneh dan tidak biasa. Bukan hanya satu, namun ada beberapa yang sepertinya perlu dicatat dan kalau bisa dikonfirmasi pada penciptanya. Hal-hal itu menurut saya adalah:Â
Satu, lagu itu diciptakan oleh Laleilmanino yang sesungguhnya saya tidak terlalu tahu apakah itu nama orang atau grup musik. Setahu saya, nama itu terdiri dari 3 orang yaitu Lale, Ilman dan Nino, mengapa saya berkesimpulan begitu, karena ada nama Nino yang familiar sebagai bagian dari grup musik RAN. Meski begitu, bukan nama itu sesungguhnya yang menarik, Â tapi beberapa bulan sebelumnya, Laleilmanino meluncurkan lagu berjudul C-H-R-I-S-Y-E yang berisi semacam persembahan bagi maestro yang sudah tiada itu.Â
Menariknya, seperti semua mungkin sudah tahu, lirik dalam lagu tersebut sebagian berisi potongan-potongan judul lagu maupun syair yang pernah dinyanyikan oleh Chrisye. Dikaitkan dengan lagu BCL di atas, sepertinya Laleilmanino masih belum puas bereksplorasi dengan judul-judul lagu dari Chrisye. Berikut adalah lirik lengkap dari lagu itu:Â
Selusin purnama berganti berikan cahaya
Menanti gulita kapan kau berlalu
Lama tak kulihat senyummu
Semusim angin malam halangi terang tidurku
Seribu baju pengantin malam kini menari di gantung lemari
Dan kini ternyata ujung cerita bak kurnia dewata
Hatiku berseri senyum mentari datang kembali
Pilu yang dulu hilang (Kini berganti merdu)
Sirna sudah awan hitam di hatiku yang sedang gelisah
Kini akan kukembali jauh terbang tinggi
Ke angkasa
Bersama merpati putih yang tak lelah melayang hingga awan terang
Dan kini ternyata ujung cerita bak kurnia dewata
Hatiku berseri senyum mentari datang kembali
Pilu yang dulu hilang (Kini berganti merdu)
Badai telah berlalu
Duniaku merdu badai telah berlalu
Duniaku merdu badai telah berlalu
Dan kini ternyata ujung cerita bak kurnia dewata
Hatiku berseri senyum mentari datang kembali
Pilu yang dulu hilang kini oh berganti merdu
Khayalku menyata ujung cerita kita bak kurnia dewata
Hatiku berseri matahari yang kunanti telah kembali
Pilu yang dulu hilang kini berganti merdu
Pilu yang dulu hilang
Badai telah berlalu
Badai telah berlalu
Setidaknya ada 6 judul atau syair lagu Chrisye yang digunakan dalam syair lagu BCL, bahkan dari judul lagu BCL juga mendekati judul lagu Chrisye, yaitu Badai Pasti Berlalu. Syair lain yang berasal dari lagu Chrisye adalah 'Merpati Putih', 'Baju Pengantin', 'Semusim', 'Awan Hitam' dan 'Khayalku'. Lumayan banyak ternyata, apakah kebetulan atau sengaja, wallahu a'lam, mungkin mas Nino yang sering saya dengarkan siaran di Radio Delta FM (sayang sekarang tidak lagi) dapat menjawabnya :) Â Â Â
Hal kedua yang menarik perhatian saya adalah melodi lagu itu sepertinya selaras dengan lagu lawas Sesaat Kau Hadir milik Utha Likumahua, yang kebetulan juga belakangan dicover kembali oleh penyanyi baru yang saya lupa namanya. Memang saya tidak pernah terlalu tertarik untuk menikmati musik-musik cover karena terkesan kurang kreatif dan asal beda dengan lagu aslinya. Lebih lagi, lagu asli selalu memiliki keunggulan, yaitu 'kenangan', ciee. Kembali ke kesamaan lagu BCL dengan Sesaat Kau Hadir, kalau kita dengarkan dari awal, kemudian reff, dan bagian akhir keseluruhannya terasa sejajar.Â
Kesannya adalah melodi tersebut diubah tingginya namun tidak mengubah lekuk-lekuk nada yang dibuat, seolah-olah lagu Badai Telah Berlalu adalah alter ego Sesaat Kau Hadir versi perempuan. Saya tidak tahu apa istilahnya karena saya hanya penikmat musik bukan ahlinya. Meski demikian, saya tidak menyebut hal tersebut sebagai jelek, justru saya kagum dengan kreativitas Laleilmanino yang seolah tak pernah habis. Lagu tersebut tetaplah lagu baru yang menarik dan enak untuk dinikmati, terlebih didukung musik yang keren, di beberapa part seperti ada semacam orkestrasi yang megah, juga pada bagian penutup.Â
Itu saja sebenarnya uneg-uneg yang selama ini mengganjal benak dan membuat penasaran. Kalau salah satu dari Mas Lalelilmanino membaca mungkin bisa memberi konfirmasi hehe. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H