Kesannya adalah melodi tersebut diubah tingginya namun tidak mengubah lekuk-lekuk nada yang dibuat, seolah-olah lagu Badai Telah Berlalu adalah alter ego Sesaat Kau Hadir versi perempuan. Saya tidak tahu apa istilahnya karena saya hanya penikmat musik bukan ahlinya. Meski demikian, saya tidak menyebut hal tersebut sebagai jelek, justru saya kagum dengan kreativitas Laleilmanino yang seolah tak pernah habis. Lagu tersebut tetaplah lagu baru yang menarik dan enak untuk dinikmati, terlebih didukung musik yang keren, di beberapa part seperti ada semacam orkestrasi yang megah, juga pada bagian penutup.Â
Itu saja sebenarnya uneg-uneg yang selama ini mengganjal benak dan membuat penasaran. Kalau salah satu dari Mas Lalelilmanino membaca mungkin bisa memberi konfirmasi hehe. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H