Keluarga memegang peranan yang sangat penting dalam setiap memajukan kehidupan bangsa karena ikut serta dalam menerapkan 4 pendekatan ketahanan keluarga yaitu keluarga berkumpul, keluarga berinteraksi, keluarga berdaya dan keluarga peduli dan berbagi. Dalam era ini keluarga dituntut untuk beradaptasi dengan kemajuan teknologi informasi yang terus berkembang secara struktural maupun kultural, Demikian juga dengan industrialisasi dan modernisasi pada umumnya sangat mempengaruhi keadaan keluarga. Seperti yang kita ketahui indonesia pada saat ini yang sedang besar-besaran melaksanakan industrialisasi, membawa pengaruh terhadap pola kehidupan keluarga dan secara tidak disadari akan dapat menimbulkan perubahan-perubahan yang mendasar terhadap struktur dan nilai-nilai sosial dalam keluarga. Pengaruh industri terhadap kehidupan keluarga dapat bersifat langsung dan tak langsung.
Hermawati, H (2018) menyatakan bahwa “Banyak teori yang mengatakan bahwa kehadiran industri akan mengakibatkan keluarga berorientasi pada keluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu dan anak. Sebab era industri mempengaruhi individu dan keluarga untuk berfikir ekonomis, demikian juga dengan adanya program KB dan mobilitas, perpindahan dari daerah satu ke daerah yang lainnya mendorong untuk berorientasi kepada keluarga inti. Perubahan status secara cepat atau yang disebut dengan mobilitas vertikal disertai dengan mobilitas horizontal akan terjadi keraguan terhadap nilai-nilai lama. Nilai nilai lama dianggap tradisional, tidak rasional, tidak modern, yang pada akhirnya membuat nilai-nilai lama menjadi memudar. Dengan memudarnya arti ikatan keluarga dalam arti luas atau extended family system, disadari bahwa akhirnya keluarga inti merupakan benteng terdepan.”
Pengambilan keputusan dalam keluarga juga tidak mutlak ditangan suami. Istri dan anak pun berhak untuk ikut dalam proses pengambilan keputusan. Kondisi tersebut dipengaruhi oleh pergeseran norma-norma dalam keluarga ke arah demokrasi, yang disebabkan oleh ikut sertanya ibu dalam pekerjaan. Hal ini juga karena adanya industrialisasi. Industri juga membawa perubahan pada proses sosialisasi anak dalam keluarga, dimana jenis pekerjaan orang tua membawa pengaruh terhadap kepribadian anak. Peran orang tua dalam pekerjaan membawa posisinya pada tingkat atau status sosial tertentu, dan ini bagi anak-anaknya cenderung membentuk suatu pola peran tertentu, dan juga tergantung pada hubungan dengan orang tua.
Keluarga adalah kelompok utama individu dan memainkan peran penting dalam bidang sosial. Sebagai lembaga sosialisasi primer dalam masyarakat keluarga memiliki peranan penting dalam menerapkan bentuk nilai dan norma yang sesuai dengan aturan dalam masyarakat sehingga seorang anak yang tumbuh dapat menjadi individu yang diterima dan dapat berkembang dalam masyarakat. Pentingnya orangtua untuk menanamkan pola asuh dan kebiasaan yang baik menjadi hal yang sangat diprioritaskan agar anak tumbuh dengan jiwa sosial. Dalam keluarga intimitas sangatlah dijunjung tinggi agar keharmonisan dan juga keberlangsungan kasih sayang dalam keluarga semakin kuat. Hal ini perlu adanya interaksi bermutual antar anggota keluarga dan juga komunikasi yang sangat erat agar kekerabatan antar keluarga semakin lekat.
Namun, seperti yang kita ketahui saat ini, Dunia telah memasuki era baru, era teknologi dan komunikasi. Perkembangan teknologi dan komunikasi kini berjalan begitu pesat. Secara umum, teknologi (gadget) telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan seseorang, dan diperlukan upaya untuk meningkatkan kesadaran, pengetahuan, dan keterampilan agar dapat terus menggunakan internet secara cerdas melalui gadgetnya. Menggunakan gadget di era teknologi saat ini dapat memengaruhi aspek kehidupan. Seperti yang dikatakan McLuhan, di mana media bisa mengubah cara seseorang berkomunikasi. Gadget sebagai media biasanya berdampak positif bagi penggunanya. Namun, penggunaan gadget yang kualitas atau kuantitasnya buruk dapat berdampak lain, termasuk berdampak pada keluarga, yaitu lembaga sosial yang paling dekat dengan individu. Penggunaan gadget telah menjangkau pasar secara umum, kalangan dan dimensi umur tidak lagi menjadi penghalang penggunaan gadget. Berikut adalah grafik penggunaan ponsel Indonesia dari tahun 2016 hingga 2019.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H