Mohon tunggu...
Kris Fallo
Kris Fallo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Buku Jalan Pulang, Penerbit Gerbang Media, 2020

Menulis itu pekerjaan keabadian. Pramoedya Ananta Toer berkata:  'Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.' Lewat tulisan kita meninggalkan kisah dan cerita yang tak akan sirna.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Aku hanya Setitik Embun

13 Oktober 2022   16:11 Diperbarui: 13 Oktober 2022   16:21 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tiba pada titik ini, saya teringat akan pidato Aburizal Bakrie, dipenghujung masa jabatannya sebagai ketum, (Ketua Umum) Golkar wktu itu. Beliau berujar;
"Setiap orang ada masanya dan setiap masa ada orangnya"

Kalimat ini terasa pas untuk didengungkan lagi, ketika pucuk pimpinan tertinggi Smpk Don Bosco Atambua harus beralih. Saya percaya, kata-kata bijak ini bukan ditujukan hanya untuk Bapak Pius Seran, (Mantan kepala sekolah) tetapi kelak (entah kapan) saya juga akan mengafirmasi petuah yang sama.

Semuanya soal waktu. Ya. Soal waktu. Kematian sekalipun soal waktu. Seperti yang tertulis dalam salah satu pintu masuk pekuburan umum Italia, (katanya Karena saya sendiri belum pernah ke Italia), dalam bahasa Latin, " Hodie Mihi Cras Tibi", "Hari ini Saya, Besok Anda". Artinya; "Hari ini saya punya giliran menghadap Bapa, tetapi besok giliran anda". Sekali lagi semuanya soal waktu.

Kita kembali dulu. Saya mulai mulai menitih karier di SMPK Don Bosco dengan semacam tagline, "Mari Berubah". Pertanyaan yang mengganggu adalah apa yang mau di rubah? Apa konkritisasi dari perubahan itu?

Ada 3 kunci yang saya pakai untuk 'menggolkan' tagline "Mari Berubah"

1. Saya mulai dengan Visi-Misi sebagai dasar pijak dan arah perjungan ke depan. Semuanya aktivitas harus dilihat dalam kerangka Visi-Misi Don Bosco. Visi Smpk Don Bosco Atambua, "Mewujudkan Warga Don Bosco yang Unggul dalam Ilmu dan Iman.

Dari Visi ini, dua hal yang menentukan untuk dikatakan sebagai sekolah unggul adalah Ilmu dan Iman. Untuk urusan ilmu, kita mulai dengan pembagian tugas, Musyawarah Guru Mata Pelajaran, ( MGMP) tingkat sekolah, untuk menyiapkan bahan ajar, berembuk bersama sebagai persiapan action di kelas di awal tahun pelajaran.

Sebagai pendukung sekolah unggul, kita juga mengembangkan minat bakat siswa dengan pengembangan kegiatan ekstrakurikuler. Jadi peserta didik didampingi sesuai minat bakatnya.

Bersama Osis dan Bidang pengembangan minat bakat, kita juga menggerakan literasi sekolah. Ini nampak dalam mading sekolah, pojok baca di kelas, serta penerbitan majalah sekolah.

Saya tidak mengatakan bahwa semunya sempurna. Paling tidak, ada gerakan konkrit untuk perubahan. Kalau Tagline Bupati Belu dan wakil Bupati sekrang, yakni: "Hadir untuk membawa perubahan", kami juga mau berbenah untuk berubah.

Hujan di senja itu pun tiada terbendung. Ia pun turun dengan derasnya, tanpa peduli beberapa orang frater yang lari berhamburan untuk berteduh. Saya malas tahu adalah saya. Saya asyik dengan ide-ide yang harus saya abadikan tanpa peduli pada hujan. Kapan datang? Deras atau tidak? dan kapan berhenti?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun