Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Letjen Dudung Abdurachman menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Rabu 17 November 2021. Saya perlu menyampaikan proficiat, selamat bertugas bagi tokoh nasionalis, Letjen Dudung Abdurachman.
Pelantikan Letjen Dudung Abdurachman menjadi KSAD, bukanlah kabar yang mengejutkan bagi saya. Sudah saya prediksi sebelumnya. Dua periode melihat gaya kepemimpinan dan pemerintahan Presiden Jokowi, membuat saya sedikit mengetahui bagaimana pola Presiden Jokowi memilih siapa yang ingin dijadikan pembantunya, atau mitra kerjanya.
Berhadapan dengan maraknya radikalisme dan intoleransi, sesungguhnya Jokowi membutuhkan orang-orang lapangan, cepat tanggap, gesit, cepat bertindak, dan tokoh nasionalis, menjunjung tinggi nalai-nilai toleransi serta patuh setia pada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sosok inilah yang ada pada Letjen Dudung Abdurachman.
Rabu 17 November 2021 Presiden Joko Widodo telah melantik Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa menggantikan Marsekal TNI Hadi Tjahjanto yang sudah memasuki masa purnabhakti.
Selain itu, Presiden pun akan melantik Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Mayor Jenderal TNI Suharyanto yang senelumnya Pangdam V Brawijaya menggantikan Letnan Jenderal TNI Ganip Warsito yang belum genap satu tahun memimpin BNPB.
Yang paling menarik perhatian, sejumlah media adalah pengganti Jenderal Andika sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) adalah Letnan Jenderal TNI Dudung Abdurahman yang saat ini menduduki jabatan sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis (Pangkostrad).
Pelantikan Dudung sebagai KSAD memang merupakan loncatan yang sangat besar karena dalam kurun waktu kurang dari setahun ia naik pangkat 2 kali. Â
Selepas memangku jabatan sebagai Pangdam Jaya pada Agustus 2020 dengan pangkat Mayor Jenderal, lantas menjadi Letjen TNI saat ditunjuk menjadi Pangkostrad dan Jenderal penuh dengan 4 bintang di pundaknya setelah ia dilantik menjadi KSAD.
Menjadi rahasia umum, nama Dudung mencuat kepermukaan saat ia menjadi Pangdam Jaya, saat itu ia dengan keberanian dan ketegasannya memerintahkan anak buahnya menurunkan semua baliho bergambar Rizieq Shihab, yang oleh aparat sebelumnya terkesan dibiarkan.
Itulah mengapa, dalam sebuah kesempatan beberapa waktu yang lalu, dari dalam penjara mantan pentolan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab menyerukan kepada para pengikutnya untuk memboikot Dudung dan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran.
Ya, kita bisa paham mengapa hal itu dilakukan Rizieq, karena keduanya lah Rizieq dan FPI tenggelam dalam waktu.
Presiden Jokowi justru menunjuk Dudung sebagai KSAD. Pilihan Jokowi sudah barang tentu punya pertimbangan dan maksud tersendiri. Jokowi percaya di pundak Dudung, marwah TNI khususnya Angkatan Darat dikembalikan pada fungsinya yakni pengayom rakyat dan pertahanan NKRI.
25 September 2021 yang lalu, saya pernah menulis di kompasiana, dengan judul "Pangkostrad Letjen Dudung Abdurachman, Tokoh Nasionalis Indonesia",
Dari sekian Jenderal yang saya kagumi, salah satu diantaranya adalah Letjen. Dudung Abdurachman. Kariernya begitu menanjak dalam dunia militer. Dedikasinya kepada NKRI tak dapat diragukan.
Ternyata Indonesia tidak kehabisan tokoh nasionalis, meski radikalisme terus menggerogoti
Ibu pertiwi.Â
Saya percaya KSAD Dudung Abdurachman sanggup mengemban tugasnya sebagai KSAD, menjaga keutuhan NKRI. Proficiat jenderal.
Atambua, 18 November 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H