Mohon tunggu...
Kris Fallo
Kris Fallo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Buku Jalan Pulang, Penerbit Gerbang Media, 2020

Menulis itu pekerjaan keabadian. Pramoedya Ananta Toer berkata:  'Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.' Lewat tulisan kita meninggalkan kisah dan cerita yang tak akan sirna.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Bacaan Favorit Saat di Bangku Sekolah Dasar, Majalah Bobo

17 Mei 2021   20:39 Diperbarui: 17 Mei 2021   20:45 1034
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Tahun 90an, waktu masih di bangku Sekolah Dasar, bacaan favorit saya adalah Majalah Bobo. Mengapa? Selain mudah untuk diperoleh, tetapi juga tampilan Majalah Bobo sangat menarik. Ciri khas Majalah Bobo, selain warna tetapi juga cerita-ceritanya juga disertakan dengan gambar.

Contoh dongeng tentang kancil dan buaya. Menggambarkan tentang bagaimana kecerdikan dari kancil untuk menyelamatkan diri dari buaya lapar yang hendak melahapnya.

Kancil, memperalat buaya dengan menyuruh mereka berjejer di sepanjang sungai, hingga sang kancil bisa menyembarang sungai melewati buaya dan melarikan diri.

Majalah Bobo menampilkan gambar buaya yang berjejer rapih di sungai dan bagaimana kancil bisa menyeberang melewati buaya yang berbadan besar tetapi tidak punya otak. Menarik dan membuat kita ketagihan untuk terus membaca.

Buku bacaan anak umumnya dipinjam di perpustakaan sekolah. Memang zaman itu, tidaklah mudah untuk mendapatkan buku. Stok buku di kampung terbatas. Karena itu, tidak gampang juga kita mendapatkannya. Kita hanya boleh membawa di sekolah dan tidak diperbolehkan bawa pulang.

Gambar.bacaanceritadongenganak.com
Gambar.bacaanceritadongenganak.com
Sebagai anak guru, saya mempunyai peluang lebih dibandingkan teman--teman yang lain. Bila saya suka baca buku yang mana, tinggal saya sampaikan pada bapa, dan ia akan membawanya ke rumah. Ya, itulah kelebihan anak guru waktu itu. Memang anak guru zaman itu, sedikit istimewa, hahahahaha...

Membaca buku zaman itu, menjadi satu hiburan tersendiri. Biasanya buku yang menarik  dan buat penasaran akan terus dibaca sampai selesai, karena kita tidak ada pilihan lain seperti zaman sekarang.

Keasikan membaca buku sampai mama marah--marah untuk makan, membantu di dapur dan pekerjaan rumah lainnya. Komentar mama, "baca--baca terus, mau ganti presiden ka? Kata--kata mama rasanya lucu bila diingat kembali.

Ya, seperti itulah kisah masa kecil, saat dibangku SD. Memang stok buku terbatas tetapi kisah dongeng anak tetap membekas hingga ini. Salam literasi.

Atambua, 17.05.2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun