Mohon tunggu...
Kris Fallo
Kris Fallo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Buku Jalan Pulang, Penerbit Gerbang Media, 2020

Menulis itu pekerjaan keabadian. Pramoedya Ananta Toer berkata:  'Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.' Lewat tulisan kita meninggalkan kisah dan cerita yang tak akan sirna.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Gerakan Litersi FTBM Belu, Solusi Tepat bagi Pendidikan Anak di Masa Pandemi

8 Mei 2021   11:42 Diperbarui: 8 Mei 2021   11:46 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: dokpri/para pegiat literasi di Belu merancang program untuk pendampingan anak di masa pandemi di Kantor Yayasan As'tanara Keuskupan Atambua

Ada enam bidang literasi yang diperjuangkan oleh FTBM Belu yakni: literasi baca tulis, Numerasi, Sains, Budaya, Digital, dan literasi finansial.

Praktisnya, FTBM Belu, membentuk kelompok atau Taman Bacaan Masyarakat, (TBM), yang tersebar di wilayah Kabupaten Belu. Lewat TBM, para tutor atau pendamping, menawarkan berbagai macam ilmu kepada anak, yang dikemas dalam bentuk animasi, games, kursus-kursus dan cara kreatif lainnya.

Di TBM, anak--anak di dampingi dalam kelompok kecil, sehingga efektif dan terukur, sesuai dengan enam literasi dasar di atas. Misalnya, di kelompok Lopo Cerdas Kuneru, di sana anak-anak dilatih menenun, menabung, diajarkan untuk menulis dan membaca.

Di TBM Kananuk Diak Kmanek, (KDK) Lafaekfera, anak--anak didampingi untuk membaca, menulis, dilatih musik, tarian, dan juga vokal solo. Mereka bahkan sudah menghasilkan album.
Di TBM Oan Tasi Atapupu, anak--anak didampingi untuk menulis, membaca, mendongeng, kursus bahasa Inggris dan ketrampilan lainnya. Dan masih banyak kelompok TBM yang dibentuk FTBM Belu.

Contoh di atas menunjukkan bahwa kehadiran forum ini sangatlah bermanfaat, memberikan sumbangsi bagi dunia pendidikan anak di masa pandemi. Tercatat hampir 30 kelompok yang sudah terbentuk dan bernaung di bawah FTBM Belu.

Bagi saya, program Merdeka Belajar yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Ristek, itulah yang sudah dijalankan oleh FTBM Belu. Ilmu tidak hanya diperoleh di ruang kelas, tidak hanya diperoleh dari guru tetapi dapat diperoleh di luar kelas, dan lewat orang lain.

Foto: dokpri/para pegiat literasi di Belu merancang program untuk pendampingan anak di masa pandemi di Kantor Yayasan As'tanara Keuskupan Atambua
Foto: dokpri/para pegiat literasi di Belu merancang program untuk pendampingan anak di masa pandemi di Kantor Yayasan As'tanara Keuskupan Atambua
Hasil audiensi FTBM Belu bersama Bupati Belu, dr. Agustinus Taolin, Sp.PD-KGEH, FINASIM, dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Jhoni Mali, SH, Jumat, 07/05/2021, menjadi motivasi tersendiri bagi FTBM Belu untuk terus memperjuangkan literasi di Kabupaten Belu.

"Kita mendukung FTBM Kabupaten Belu, sebagai sebuah wadah yang menghimpun seluruh TBM/Komunitas/PKBM agar bisa berjalan bersama memberikan sumbangan pikiran,  pengetahuan dan keterampilan dalam meningkatkan minat baca kepada anak -- anak di Kabupaten Belu." Tandas Bupati Belu.

Harapan Bupati Belu ke depan,  selain mendorong anak untuk belajar, juga mendorong anak--anak untuk bekerja dengan memanfaatkan potensi yang ada, baik di bidang pertanian, peternakan dan lain sebagainya, agar anak--anak setelah tamat bisa membuka lapangan kerja sendiri.

Masa pandemi belum berakhir, karena itu dibutuhkan gerakan ekstra agar pendidikan bagi anak--anak jangan sampai mandek. Bagaimanapun juga, masa depan suatu bangsa ada di tangan anak--anak kita.

Gerakan Literasi oleh Forum Taman Bacaan Masyarakat Belu, menjadi solusi tepat bagi pendidikan anak di Masa Pandemi. Gerakan ini perlu dipertahankan dan terus dikembangkan di seluruh wilayah di Belu dan daerah--daerah lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun