Mohon tunggu...
Kris Fallo
Kris Fallo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Buku Jalan Pulang, Penerbit Gerbang Media, 2020

Menulis itu pekerjaan keabadian. Pramoedya Ananta Toer berkata:  'Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.' Lewat tulisan kita meninggalkan kisah dan cerita yang tak akan sirna.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Model Pastoral Sekolah SMPK Don Bosco Atambua

10 Februari 2021   10:53 Diperbarui: 10 Februari 2021   11:37 4403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto.dok.pribadi/Siswa/Siswi SMPK Donbosco Atambua


Berdasarkan pengamatan saya, hal positif yang sudah di jalankan di SMPK Don Bosco selama ini yakni; doa bersama sebelum masuk kelas, doa bersama sebelum dan sesudah perlajaran, rekoleksi rutin, tanggur koor misa, menjadi pelayan altar, misa bersama pada perayaan ulang tahun sekolah,  class meeting, dengan beragam kegiatan perlombaan seperti lomba baca kitab suci, paduan suara, kuis kitab suci dan kgiatan rohani lainnya.

2.2.1 Jenis Kegiatan Pastoral Sekolah Berbasis Iman Kristiani


1. Misa hari ulang tahun sekolah.
2. Perlombaan menjelang pesa pelindung sekolah seperti kuis kitab suci, lomba baca kitab suci, paduan sura, vokal solo.
3. Katekse rutin pada masa prapaskah dan adven.
4. Rekoleksi dan pengakuan dosa  pada masa adven dan masa prapaskah.
5. Perayaan ekaristi jumat pertama setiap bulan.
6. Doa bersama sebelum dan sesudah pelajaran.
7. Doa Angelus pada jam 12 wajib untuk semua kelas, (terpimpin) dengan microfon yang tersedia.
8. Ret-ret  atau pembinaan rohani untuk para pendidik dan pengajar.
9. Tanggung koor misa, dan pelayan altar sesuai dengan jadwal paroki.
10. Mengikuti perayaan ekaristi setiap Minggu yang dibuktikan dengan buku mingguan
11. Perayaan Ekaristi pembukaan dan penutupan tahun ajaran baru.
12. Doa rosario selama bulan Maria dan bulan Rosario.
13. Mengikuti ibadat jalan salib selama masa prapaskah.

2.2.2 Pendampingan dan Pembinaan Rutin Bagi Para Guru/ Pegawai


Berdasarkan penelitian lapangan, saya menemukan bahwa masalah yang paling menonjol dalam Pastoral Sekolah, tidak terlepas dari tripusat pendidikan yakni, orang tua, siswa dan guru. Tripusat pendidikan terkesan tidak saling mendukung. Ada kesan saling melemparkan tanggung jawab dan saling mengharapkan. Misalnya, sebagaian orang tua tidak menjalankan tanggungjawab dengan baik, akibatnya siswa dibiarkan atau diterlantarkan.

Masa pandemi yang mengharuskan anak belajar dari rumah, atau belajar online, sudah pasti peran orang tua sangat sentral dalam mengarahkan dan mengontrol anak agar bisa mengikuti pelajaran dengan baik. Ketika wawancara dengan Bapak Lusi Fatin, wakil kepala sekolah SMPK Don Bosco, beliau memaparkan kendala mendasar pada masa pandemi ini. Banyak anak yang tidak mengikuti atau juga terlambat pelajaran daring.

Sebenarnya hal yang harus dikembalikan adalah ciri khas dan kekhasan sekolah Katholik, misalnya disiplin, tertib, menjalankan aturan yaang merata untuk semua. Adanya prestasi yang dibanggakan, unggul dan kreatif. Apa yang sudah diletakan pada jaman dulu, kini perlahan-lahan luntur dan terkesan hilang. Misi dan spiritualitas Yesus yakni datang untuk melayani makin hari makin hilang seiring bejalannya waktu, maka ciri khas dan kekhasan tersebut harus dikembalikan pada posisinya.

Pastoral sekolah merupakan penjabaran tugas-tugas Gereja. Oleh karena ada lima tugas pokok Gereja, yakni persekutuan (koinonia), pewartaan (kerygma), ibadat/liturgi (leiturgia), pelayanan (diakonia) dan kesaksian (martyria), maka pastoral sekolah pun dapat dilaksanakan menurut kelima tugas pokok tersebut. Dalam hal ini sekolah harus menyusun pragram tahunan yang menjawapi kelima langkah dimaksud.
Pastoral Sekolah memiliki sasaran utama yakni agar semua pihak yang belajar dan mengajar di sekolah memperoleh kehidupan yang berlimpah-limpah. Sekolah adalah kecerdasan dan kesejahteraan baik ketika sedang belajar dan mengajar di lingkungan sekolah maupun ketika sudah bekerja di tengah masyarakat.

Sebagai pembanding, program Keuskupan Atambua lima tahuhan difocuskan pada Pastoral Pendidikan. Implementasi dari program keuskupan dimaksud maka setip paroki di walayah Keuskupan Atambua, menyusun prgram focus menjawapi program dan visi-misi Keuskupan Atambua yang mengacu pada pastoral pendidikan. Gerakan dan model program setiap paroki berbeda tetapi pada prinsipnya sama yakni untuk mencerdaskan anak-anak bangsa, memaksimalkan pelayanan di bidang pendidikan. Misalnya Paroki Katedral menyusun program fucus dengan nama GEMAS, Gerakan Masuk Sekolah. Tim dari paroki "turun langsung" ke sekolah-sekolah baik swasta maupun negeri. Jenis kegiatan yang dilaksanakan adalah pembinaan, dan perayaan ekaristi bersama.

III Penutup

Model Pastoral Sekolah adalah model pastoral yang mengedepankan iman kristiani. Tujuan akhir dari Pastoral sekolah adalah penghayatan dan penanaman nilai-nilai injil dalam kehidupan setiap hari. Semua kegiatan Pastoral sekolah kiranya berpedoman pada kebijakan keuskupan dan juga paroki setempat. Selain itu juga, sekolah diberi mandat untuk merancang model pastoral, kegiatan non frormal demi penghayatan nilai-nilai injil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun