Mohon tunggu...
Credentia Gisela
Credentia Gisela Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Sedang berada di semester tujuh dan sedang mencoba untuk tetap produktif. Sambil diikuti, sambil dilihat kontennya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

8 Tips Jadi Jurnalis Multimedia, Tulisanmu Pasti Dibaca Sampai Selesai!

7 Maret 2023   00:14 Diperbarui: 7 Maret 2023   00:29 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam artikel Kompasiana sebelumnya, telah dibahas mengenai seperti apa konsep jurnalisme multimedia beserta contohnya.

Di tahun 2014, McAdams pernah menulis artikel berjudul (Re)defining Multimedia Journalism. Ia menyatakan bahwa sesungguhnya tidak ada kesepakatan umum di antara jurnalis mengenai definisi dari multimedia dan apakah masih diperlukan pada jurnalisme saat ini.

Istilah multimedia bagi jurnalis menjadi ambigu. Sebab, kemampuan multimedia dalam ranah pekerjaan bisa bermaksud jamak, mulai dari web developer hingga videographer.

Walau demikian, perkembangan jurnalisme multimedia membuat kemampuan multimedia dianggap sebagai salah satu kebutuhan yang mendesak. Hal tersebut dibuktikan melalui sebuah survei terhadap lebih dari 29 ribu jurnalis di seluruh dunia.

Kata pekerja tentang istilah "multimedia"

Eric Maierson, produser dari MediaStorm, sebuah studio memproduksi film dan desain interaktif, cenderung kurang menyukai istilah multimedia. Meski MediaStorm menyebut dirinya sebagai "multimedia production studio", namun bagi Maierson, multimedia di perusahaannya hanya menggambarkan fotografer yang membuat video dokumenter.

Mirip dengan Maeirson, editor Thunderdome -- sebuah divisi dari Digital First Media (New York) yang mengontrol distribusi, produksi, dan pelatihan untuk konten digital -- bernama Robyn Tomlin juga tidak menyukai gagasan multimedia. Tomlin lebih memilih kata video dan interaktif, yang merujuk pada pelaporan data, pengaplikasian database, dan aplikasi berita lainnya yang membantu pembaca dalam memahami informasi.

 

Snow Fall oleh The New York Times

Pada tahun 2012, media ternama asal Amerika Serikat, The New York Times, membuat sebuah proyek besar mengombinasikan video, grafik animasi, peta, audio, dan slideshow foto dengan 17 ribu-kata tulisan yang dibagi ke dalam enam bagian.

Snow Fall dipandang menjadi salah satu titik balik dari jurnalisme online dan multimedia, karena telah mencapai hampir tiga juta pengunjung dalam waktu sepuluh hari, menjadikannya salah satu referensi penting dalam dunia jurnalisme multimedia.

Snow Fall oleh The New York Times. (Sumber: Tangkapan Layar)
Snow Fall oleh The New York Times. (Sumber: Tangkapan Layar)

Snow Fall oleh The New York Times. (Sumber: Tangkapan Layar)
Snow Fall oleh The New York Times. (Sumber: Tangkapan Layar)

Snow Fall oleh The New York Times. (Sumber: Tangkapan Layar)
Snow Fall oleh The New York Times. (Sumber: Tangkapan Layar)

Contoh selain Snow Fall

NSA Files: Decoded

Media berita asal Inggris, The Guardian, merilis sebuah laman artikel berjudul NSA Files: Decoded pada bulan November 2013.

NSA Files: Decoded oleh theguardian. (Sumber: Tangkapan Layar)
NSA Files: Decoded oleh theguardian. (Sumber: Tangkapan Layar)

Terlepas dari konten artikelnya, laman ini menggunakan fitur multimedia interaktif dalam beberapa wujud.

Pertama, unsur multimedia yang muncul berupa sneak peek hasil wawancara dengan sejumlah narasumber, disertai infografis berisi data mengenai nama, jabatan, lokasi wawancara, dan durasi wawancara.

NSA Files: Decoded oleh theguardian. (Sumber: Tangkapan Layar)
NSA Files: Decoded oleh theguardian. (Sumber: Tangkapan Layar)

Kedua, dapat ditemukan potongan wawancara berisi hal-hal penting yang diucapkan narasumber berdurasi kurang lebih 20 detik.

NSA Files: Decoded oleh theguardian. (Sumber: Tangkapan Layar)
NSA Files: Decoded oleh theguardian. (Sumber: Tangkapan Layar)

Ketiga, terdapat infografis yang berisi foto, nama, dan jabatan dari sebelas narasumber, disertai dengan kutipan maupun simpulan dari wawancara.

NSA Files: Decoded oleh theguardian. (Sumber: Tangkapan Layar)
NSA Files: Decoded oleh theguardian. (Sumber: Tangkapan Layar)

Selain ketiga contoh di atas, masih terdapat banyak sekali fitur interaktif yang dapat dinikmati dari artikel yang memiliki enam bagian ini.

Planet Money Makes a T-Shirt

National Public Radio, sebuah organisasi media non-profit asal Amerika Serikat, juga pernah membuat publikasi berbasis multimedia di situs resmi mereka apps.npr.org.

Publikasi ini bertema produksi, distribusi, hingga konsumsi t-shirt dari seluruh dunia dengan judul Planet Money Makes a T-Shirt.

Pada laman pembuka, audiens disuguhi dengan cuplikan produksi berdurasi kurang lebih lima detik sebagai background.

npr: Planet Money Makes A T-Shirt. (Sumber: Tangkapan Layar)
npr: Planet Money Makes A T-Shirt. (Sumber: Tangkapan Layar)

Kemudian, terdapat opsi Chapters yang menunjukkan lima bagian dari publikasi ini, meliputi Cotton, Machines, People, Boxes, dan You.

npr: Planet Money Makes A T-Shirt. (Sumber: Tangkapan Layar)
npr: Planet Money Makes A T-Shirt. (Sumber: Tangkapan Layar)

Setiap bagiannya menyuguhi video berdurasi dua sampai dengan lima menit yang terkoneksi pada laman YouTube resmi mereka, NPR's Planet Money.

npr: Planet Money Makes A T-Shirt. (Sumber: Tangkapan Layar)
npr: Planet Money Makes A T-Shirt. (Sumber: Tangkapan Layar)

Tidak hanya video, unsur multimedia yang digunakan oleh NPR juga meliputi teks, infografis, foto, hyperlink, dan lain-lain.

npr: Planet Money Makes A T-Shirt. (Sumber: Tangkapan Layar)
npr: Planet Money Makes A T-Shirt. (Sumber: Tangkapan Layar)

Poin penting dalam multimedia

Apa yang perlu diperhatikan oleh jurnalis dalam membuat berita berbasis multimedia? Berikut jawabannya oleh McAdams.

  • Setiap aspek multimedia yang dipakai dalam satu narasi berita, sebaiknya dibuat berbeda antar aspeknya. Tidak mengulang, melainkan saling melengkapi. Contohnya, apa yang sudah dimasukkan ke dalam video, tidak lagi diulang dalam teks, karena dapat menurunkan minat pembaca.
  • Jadikan multimedia sebagai satu kesatuan. Layout media tidak perlu diutamakan, tatanan dapat sesuaikan dengan urutan informasi.
  • Jurnalis harus bisa menyederhanakan publikasinya -- bisa menentukan media apa yang perlu dan tidak perlu dilibatkan. Terlalu banyak bagian turut menambah kerumitan.
  • Pengunjung akan menentukan apakah berita yang akan dibaca menarik atau tidak lewat impresi pertama secara visual.
  • Adanya multimedia memberikan lebih banyak cara dalam menyajikan suatu berita. Jurnalis menjadi berkesempatan untuk menyajikan sisi berita secara paralel, berlapis, atau disandingkan, namun tidak perlu dibuat menjadi berlebihan.
  • Banyak berita multimedia yang mengundang pembaca untuk berinteraksi, namun banyak juga yang tidak. Mengeklik play, pause, atau stop, dan hyperlink termasuk interaksi, namun pada level yang rendah. Hal tersebut tidak jadi masalah.
  • Buat audiens mengalami sesuatu yang memiliki kesan berbeda dari membaca berita.
  • Seringkali sebuah berita terlalu menyangkut sudut pandang jurnalis, sehingga tidak searah dengan apa yang dikehendaki produser mengenai apa yang semestinya disertakan dan tidak. Itulah pentingnya penilaian terhadap penulisan berita.

 

Simpulan

Jurnalisme multimedia adalah aspek jurnalisme yang baik untuk diteruskan. Setiap jenis media membantu audiens untuk mengenali dan memahami informasi yang disampaikan.

Audiens dapat tetap memahami informasi meski hanya dengan menonton video, tanpa membaca teks.

Namun demikian, jurnalis harus menjadi kreatif untuk dapat meningkatkan minat audiens dalam mengakses informasi, dengan membuatnya menjadi semakin sederhana, bukan menjadi rumit.

Referensi

Branch, J. (2012). Snow Fall. https://www.nytimes.com/projects/2012/snow-fall/index.html#/?part=tunnel-creek

Macaskill, E. & Dance, G. (2013, November 1). NSA FILES: DECODED. What the revelations mean for you. theguardian. https://www.theguardian.com/world/interactive/2013/nov/01/snowden-nsa-files-surveillance-revelations-decoded#section/1

McAdams, M. (2014, April 10). (Re)defining multimedia journalism. Medium. https://medium.com/thoughts-on-journalism/re-defining-multimedia-journalism-1f4966df37bc

npr. (2013). Planet Money Makes a T-Shirt: The world behind a simple shirt, in five chapters. https://apps.npr.org/tshirt/#/title

TONTON VERSI VIDEO DI SINI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun