Tekstur keras pada tanah juga menandakan bahwa tanah tersebut tidak subur. Tanah yang memiliki tekstur keras dapat terjadi karena pengikisan tanah maupun karena erosi. Tanah mempunyai berbagai horizon (lapisan tanah), ketika terjadi pengikisan tanah, tanah yang terkikis adalah bagian humus. Karena bagian humus terkikis, maka lapisan tanah paling atas adalah lapisan subsoil yang memliki tekstur keras dan tidak subur.
5. Sedikit vegetasi yang dapat tumbuh
Sedikitnya vegetasi yang tumbuh dapat menggambarkan bahwa tanah tersebut tidak subur. Faktor yang mungkin mempengaruhi adalah pH tanah yang tidak netral ataupun kandungan bahan organik yang rendah, karena pH yang tidak netral dapat berbahaya bagi tanaman karena dapat meracuni tanaman.
Itulah ciri-ciri / indikator yang dapat digunakan untuk melihat apakah tanah yang kita gunakan untuk produksi pertanian termasuk subur atau tidak subur. Dengan mengetahui subur atau tidaknya tanah yang digunakan, diharapkan pelaku produksi pertanian dapat mengetahui tindakan-tindakan yang dapat dilakukan untuk menjaga kesuburan tanahnya.
Sekian, terimakasih...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H