Adanya sejumlah mikrofauna dan mikroflora menandakan bahwa tanah tersebut mengandung bahan organik (BO) yang tinggi. Mikroorganisme membutuhkan bahan organik untuk hidup. Oleh karena itu, adanya mikrofauna dan mikroflora dapat digunakan sebagai indikator kesuburan tanah.
5. Tumbuh berbagai macam tanaman
Tanah yang subur dapat dilihat juga dari tanaman yang dapat tumbuh pada tanah tersebut. Sebagai contoh, tanah yang diatasnya ditumbuhi banyak rumput dapat digunakan sebagai indikator bahwa tanah tersebut subur.
Ciri-ciri tanah tidak subur
1. Lapisan humus tipis
Lapisan humus yang tipis menandakan bahwa tanah tersebut tidak subur karena mengandung sedikit bahan organik. Lapisan humus yang tipis ini dapat dikarenakan pengikisan tanah oleh air atau erosi tanah. Maka, perlu adanya pencegahan erosi tanah seperti melakukan mengoptimalkan drainase tanah / saluran air dll. Karena jika tanah selalu terkikis dan terkena erosi akan menghilangkan bahan organik pada tanah.
2. Tingkat keasaman tanah (pH) tidak netral
Tingkat keasaman tanah yang tidak netral dapat menimbulkan masalah dalam produksi pertanian. Tanah yang asam dapat menyebabkan tanaman keracunan unsur Al. Sedangkan tanah yang basa memiliki kadar kalsium (Ca) dan molibdenum (Mo) yang tinggi.
3. Jumlah biota sedikit
Tanah yang tidak subur memiliki kandungan bahan organik yang rendah, oleh karena itu, tidak ada / sedikit mikroorganisme yang hidup pada tanah yang tidak subur, karena pasti hanya sedikit makanan untuk menunjang hidup dari mikroorganisme tersebut.
4. Tekstur tanah keras