Penguasaan terhadap literasi finansial akan membuat kita melek finansial. Seorang yang melek finansial akan mampu membuat anggaran, memiliki kemampuan untuk melacak pengeluaran, paham mengenai hutang dan teknik membayar hutang (rasio hutang), dan memiliki perencanaan dana tua (dana pensiun).
Seperti imbauan dari Bapak Syarif Yunus, marilah mempersiapkan diri untuk masa pensiun. Waktu adalah teman baik bagi perencanaan keuangan. Semakin dini kita mempersiapkan diri, maka semakin matang persiapan yang akan kita lakukan.Â
Bagi yang masih muda, pelajarilah berbagai cara untuk menyiapkan dana pensiun anda (dan dana-dana lain di masa depan). Pilih metode yang paling sesuai dengan profil resiko anda, dan jangan lupa evaluasi secara berkala.Â
Keuangan yang pas-pasan tetap bisa kok untuk pelan-pelan menabung dan berinvestasi. Bahkan, uang receh pun bisa untuk menabung emas dan reksadana seperti yang saya tuliskan di sini :
Tips Investasi Emas dan Reksadana dengan Uang Receh              Â
Bagi yang telah menjelang masa pensiun, jangan langsung khawatir dan berpasrah. Meskipun waktunya singkat, masih ada waktu untuk evaluasi dan merencanakan langkah antisipasi supaya masa pensiun tidak semerana itu.Â
Mungkin pilihannya adalah menurunkan gaya hidup, atau tetap produktif untuk mencari tambahan dana yang telah disiapkan. Meminta pertolongan profesional bisa menjadi opsi. Hanya, hati-hati terhadap jebakan investasi bodong yang banyak mengintai, hanya karena iming-iming untung cepat dan besar.
Bagi yang menjalani hidup sebagai generasi sandwich, mari tetap bersemangat dan mari bertekad bahwa kita harus bisa memutus rantai ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H