Banyak yang berpendapat tidak berhutang maka tidak akan punya apa-apa, setelah pensiun waktunya bikin usaha bahkan dana pensiun atau pesangon sebaiknya dibuatkan kontrakan. Ketika mereka bekerja, maka mereka berusaha mencapai dan melakukan seperti hal-hal tersebut.Â
Tetapi, sesuai perkembangan zaman, semua hal yang mereka lalukan menjadi tidak sesuai lagi. Dulu, informasi mengenai finansial tidaklah semasif sekarang.Â
Investasi bagi mereka adalah emas perhiasan, tanah, dan mungkin saja gambaran rencana masa pensiun indah bagi mereka adalah hidup tenang tinggal bersama anak cucu.Â
Masalahnya, anak cucu mereka sekarang menjalani kehidupan yang sangat berbeda dan mungkin secara ekonomi tidak sebaik apa yang orang tua mereka harapkan.
Kita sebagai generasi setelah mereka, melihat bahwa ada kekurangan dalam cara orang tua kita mengatur keuangan dan mempersiapkan masa depan mereka.Â
Jika orang tua kita melakukan hal yang kurang lebih sama dengan pendahulu mereka, generasi muda sekarang cenderung melakukan hal yang berbeda karena tidak ingin terjebak di lingkaran yang sama.Â
Generasi yang lebih muda ini tidak ingin keturunannya mejadi sandwich generation. Beruntungnya kita sekarang adalah informasi mengenai keuangan banyak dan bisa diperoleh secara gratis.Â
Bertahun-tahun lalu orang hanya mengenal Safir Senduk sebagai perencana keuangan independen pertama di Indonesia. Sekarang banyak sekali perencana keuangan dan semuanya membagikan konten-konten gratis yang bisa kita akses dan pelajari untuk memperbaiki keuangan kita dan merencanakan masa depan. Semuanya tinggal menunggu niat dan semangat belajar.
Akses informasi inilah yang menurut saya menjadi previlege kita sekarang. Jika beberapa tahun lalu saya merasa bahwa tanah dan properti adalah satu-satunya investasi terbaik, sekarang saya tahu ada banyak cara investasi lain yang lebih sesuai dengan kemampuan keuangan saya.Â
Dulu saya diajarkan bahwa jika tidak mencicil maka tidak menabung dan tidak akan memiliki apa-apa. Setelah belajar cara mengatur uang, saya menjadi sadar, bahwa tidak semua harus dibeli dengan cicilan.
Artikel saya mengenai cara pengelolaan keuangan bisa dibaca di sini :