Bagi negara, terutama bagi sistem kesehatan, mereka yang memiliki keluhan dan merasa sakit tidak menutup kemungkinan akan kembali berusaha mencari pengobatan medis.Â
Dengan diagnosa yang tidak bisa ditegakkan karena pemeriksaan detail bahkan tidak memberikan jawaban, tentu pengobatan akan dilakukan secara simptomatis. Hilang satu gejala, muncul gejala lain, pemberian terapi yang tidak optimal mungkin akan memberikan beban pada sistem jaminan kesehatan kita yang sekarang saja sudah defisit.
Banyak hal yang belum diketahui bagaimana COVID-19 mempengaruhi penderitanya. Jika gejala ini berlanjut tentu produktivitas penyintas juga akan terganggu.Â
Pemerintah saat ini terlihat berusaha mendorong pertumbuhan ekonomi, dan terkadang terkesan mengabaikan protokol kesehatan yang seharusnya, tetapi, apa yang bisa diharapkan dari sekelompok orang yang sakit?
Mengingatkan bahwa kebanyakan penderita COVID-19 sembuh dengan cepat dan dapat kembali ke rumah merupakan hal yang penting untuk menurunkan kepanikan, dan mencegah masyarakat menutupi gejala yang dialami saat mendatangi fasilitas kesehatan.Â
Tetapi, kemungkinan bahwa COVID-19 ini dapat menyebabkan penderita merasakan gejala yang berkepanjangan membuat pencegahan penularan dengan cara beraktivitas dengan menggunakan masker, menghindari kerumunan, menjaga kebersihan diri (PHBS), dan menjaga imunitas merupakan prioritas yang harusnya secara berulang-ulang ditanamkan kepada masyarakat kita
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H