Mohon tunggu...
Corry LauraJunita
Corry LauraJunita Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Tsundoku-Cat Slave

-

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama FEATURED

Kandidat Vaksin Covid-19: Bukan Peluru Perak Akhir Pandemi

27 Agustus 2020   17:42 Diperbarui: 8 Desember 2020   08:53 2089
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lalu yang paling mengkhawatirkan, jika memang kandidat vaksin yang diuji di seluruh dunia efektif, apakah vaksin tersebut juga memberikan efek perlindungan yang sama terhadap strain yang baru? Jangan-jangan virus ini akan seperti virus influenza yang bisa berulang-ulang menyerang manusia meskipun sudah pernah sakit sebelumnya.

Kandidat vaksin memang memberikan harapan baru untuk menghadapi virus ini, tetapi dibanding menggembar-gemborkan kemampuannya yang masih diawang-awang, pemerintah sebaiknya lebih menekankan pencegahan yang sudah terbukti bisa menekan penularan Covid-19 ini.

Kita bisa mencapai tatanan yang anggap sebagai "hidup normal yang baru" jika kita aktif meningkatkan strategi pengendalian, menjaga jarak, bekerja bersama dan bersiap untuk vaksin jika dan saat vaksin tersebut tersedia. 

Untuk sekarang, mari tetap mengenakan masker sebagai baru zirah perlindungan, melaksanakan sosial distancing sesuai dengan protokol kesehatan, keluar rumah dan berada di tempat umum hanya jika perlu dan rajin menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) terutama sikap rajin mencuci tangan dan membersihkan diri setelah bepergian. 

Universitas, perusahaan, badan usaha, dan sekolah yang memutuskan untuk melaksanakan pengajaran tatap muka secara langsung harus ekstra hati-hati dan memiliki protokol yang sangat ketat. Mendatangi tempat umum jika tidak terpaksa sebaiknya dihindari juga.

Pandemi ini pasti ada ujungnya, tetapi mengharapkan imunitas yang muncul dari vaksin sepertinya masih akan membutuhkan waktu panjang. Mengajak masyarakat beradaptasi dengan situasi sekarang adalah langkah paling mudah untuk pengendalian.

Manusia memang kalah cepat jika berhubungan dengan perubahan, tetapi mau tidak mau kita harus mulai membiasakan bahwa kita tidak akan bisa kembali ke masa sebelum ada virus dengan mudah. Bahkan mungkin tidak akan pernah bisa kembali ke masa tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun