Persentase tersebut bisa berubah tergantung pada individu, tetapi secara awalnya saya sendiri menggunakan formula tersebut. Untuk tinggal di Sleman makan komposisinya akan menjadi
- Kebutuhan hidup Rp1.107.600
- Tabungan Rp369.200
- Dana darurat Rp184.600
- Sekunder Rp184.600
Jika menggunakan sistem komitmen seperti metode dari financial planner Prita Ghozie untuk yang bergaji UMP, 75 % digunakan untuk kebutuhan pokok sebesar Rp1.384.500, dan  25 % dana darurat dan tabungan sebesar Rp461.500
Sebagai perbandingan, standar kos putri ukuran 3 x 3 saat ini berkisar antara 500 ribu -- 800 ribu dengan fasilitas standar kamar mandi luar, dapur bersama. Bagaimana dengan standar KHL yang ada rincian dapur, perabot masak dllnya?Â
Berdasarkan pengalaman pribadi mencari sendiri dan dengan bantuan jasa, kos/kontrakan yang dikategorikan paviliun untuk daerah jogja atau mungkin rumah petak jika di tempat lain (ada kamar 1-2, dapur mini, kamar mandi), harganya berkisar 10 juta -- 16 juta/ tahun.Â
Dapat dibayangkan alangkah galaunya seorang pekerja yang menerima upah benar-benar setara UMK di Kabupaten Sleman.Â
Jika sudah berkeluarga, tentu kos ukuran 3 x 3 sudah tidak layak lagi untuk tinggal sekeluarga. Belum lagi kebutuhan sehari-hari yang terus mengalami kenaikan yang cukup signifikan.
Untuk makanan, bagi pendatang dari luar Jogja, makanan memang relatif murah, tetapi jika harus sehari-hari hidup di sini dengan upah standar daerah, yakin kalau itu masih murah?Â
Pengeluaran rata-rata saya untuk makan adalah 600 ribu rupiah sebulan  (hampir selalu masak sendiri dan bawa bekal).Â
Saya yakin jumlah tersebut akan sangat kurang jika saya memutuskan untuk makan 3 kali sehari di warung (kecuali ngeburjo tiap hari). Yang baru dibandingkan baru dua komponen saja. Masih ada dana pendidikan, sandang, kesehatan, bahkan tabungan dan rekreasi.Â
 Jika kebutuhan hidup aja pas-pasan banget, boro-boro punya tabungan atau investasi. Duh, miris rasanya. Kalau hanya mengandalkan gaji saja, ya benar kalau anak muda sekarang (khususnya di DIY) ngimpi doang beli rumah...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H