Perkenalkan, nama saya Dino sekarang saya sudah menginjak semester tiga di Institut Teknologi Bandung. Saya mengambil jurusan Teknik Metalurgi di Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan ( FTTM ITB ) angkatan 2014 ( http://www.fttm.itb.ac.id ). Well, saya akan mencoba menceritakan pengalaman saya di kampus Ganesha ini.
Dulu saya masuk ke kampus ITB melalui jalur SNMPTN Undangan beserta lima teman saya yang lain. Saya pun memutuskan masuk ke kampus ITB karena telah mempertimbangkan banyak hal seperti tempat tinggal, finansial, hingga ke prospek kerja para alumni yang cukup reasonable untuk dipilih.
Saat tahun pertama, saya harus menjalani program TPB ( Tahap Persiapan Bersama ) yang mana kebanyakan anak-anak di kampus ini menyebutnya sebagai “SMA Kelas 4” karena memang saya harus mengulang banyak pelajaran semasa SMA seperti Matematika Dasar ( Kalkulus ) , Fisika Dasar, dan Kimia Dasar. Ya tentunya dengan konsep yang lebih matang dan mendalam. Ditambah kuliah umum lainnya ( semuanya memiliki bobot sebesar 2 sks ) seperti Bahasa Inggris, Tata Tulis Karya Ilmiah, Olahraga, Peran dan Rekayasa Desain I dan II, Pengenalan Sumber Daya Mineral dan Energi ( Mata Kuliah Khas FTTM), dan Pengenalan Teknologi Informasi.
Gambaran apa yang akan di pelajari selama tahun pertama kira-kira seperti ini :
- Matematika Dasar
Mata kuliah MatDas atau yang lebih sering disebut kalkulus ini memiliki bobot sebesar 4 SKS. Sama seperti di SMA, saya mempelajari mengenai limit, turunan dan aplikasinya, integral serta teknik pengintegralan dan aplikasinya. Dan materi yang belum pernah didapatkan di SMA seperti fungsi transenden, integral tak wajar dan bentuk tak tentu, deret ( dalam kuliah bab deret sangat berbeda dengan SMA ), Konik dan Kordinat Polar, dsb. Buku pegangannya adalah Purcell.
Menurut saya, matkul kalkulus cukup menarik untuk dipelajari walau memang gampang-gampang sulit kenyataannya dan kunci keberhasilan agar dapat mendapat nilai yang memuaskan adalah latihan yang cukup dan maksimal karena jika ujian, kalkulus ini memang banyak varian soalnya. Akan tetapi akan ada soal-soal tutor yang akan membantu saya mengenai gambaran soal-soal kalkulus yang diberikan seminggu sekali.
Dalam Ujian kalkulus ini akan disajikan dalam bentuk essay dan dibagi menjadi 2 bagian yaitu bagian A dan bagian B dengan rincian 7 soal A dan 3 soal B. Biasanya 7 soal A ini jawabannya tidak terlalu panjang dan nilai maksimum 3 per soal. Dan soal B ini Essay dan memiliki anak dan nilai maksimum 8 per soal. Biasanya mahasiswa harus berkutat dengan soal nomor 3B karena sangat menguji pemahaman konsep kalkulus. Ujian berlangsung selama 100 menit.
- Fisika Dasar
Mata Kuliah FisDas ini juga memiliki beban sks sebesar 4. Kalau materi fisdas memang kebanyakan hampir sama dengan materi SMA tetapi dengan pendalaman yang lebih lagi. Materinya masih sama seperti pengukuran, vektor, usaha dan energi, gaya, arus listrik, medan magnet dan sebagainya. Buku pegangannya adalah Halliday Resnick
Saya memang kurang tertarik dengan matkul fisdas karena memang dari SMA saya kurang menyukai mata pelajaran fisika jadi saya katakan memang saya kurang maksimal di mata kuliah ini. Soal tutor pun juga akan dibagikan akan tetapi soal di tutor akan terasa sangat jauh berbeda dengan ujian aslinya.
Untuk tipe soal ujian, saya diberikan 5 soal essay yang sangat menguji multiple concept di setiap soalnya sehingga kamu tidak hanya dituntut untuk latihan sebanyak mungkin saja akan tetapi sudah sejauh mana kamu mengetahui konsep dan menggunakan konsep yang kamu pelajari dengan soal yang dihadapi. Setiap soal memiliki bobot 20. Ujian Fisika berlangsung selama 120 menit. Untuk masalah perhitungan tidak usah terlalu khawatir karena saya diperbolehkan untuk menggunakan kalkulator scientific.
- Kimia Dasar
Mata Kuliah KimDas ini memiliki beban SKS sebesar 3. Materi KimDas pun juga banyak yang mirip dengan materi SMA namun menurut saya akan terasa jauh lebih sulit karena memang kebanyakan mahasiswa di ITB di tahun pertamanya akan mengatakan hal yang sama. Materi seperti stoikiometri, asam dan basa, larutan, kelarutan, termodinamika, ikatan kimia,dsb. Buku pegangannya adalah Braddy dan Chang
Saya tertarik dengan kuliah kimia ini karena menurut saya lumayan inspiratif dan sangat aplikatif walaupun mata kuliah ini memang tergolong tidak mudah apalagi ujiannya.
Untuk tipe soal ujian, paling banyak akan disajikan 7 soal essay yang beranak dan biasanya tiap soal akan diberikan bobot tertentu dan anak soalnya pun juga telah diberi bobot sehingga para peserta ujian bisa mengetahui bobot nilai mereka jika mereka berhasil menyelesaikan tiap butir soal. Tipe soal kimia memang sangat sulit diprediksi dari tahun ke tahun karena memang sangat kreatif si pembuat soal. Multiple concept harus sangat dikuasai apalagi untuk menjawab soal nomor terakhir. Banyak tipe soal dari kimia ini, ada yang mengisi tabel, bahkan ada yang harus menggambar grafik atau pernah ada pertanyaan mengenai praktikum kimia sebelumnya yang mana hanya segelintir orang aja yang mengingatnya. Waktu pengerjaan ujian selama 120 menit dan diperkenankan memakai kalkulator scientific karena angka dibelakang koma lebih dari tiga sering ditemui dalam perhitungan ujian kimia dasar.
- Bahasa Inggris
Mata Kuliah umum ini memiliki beban sks sebesar 2. Di kampus ITB para mahasiswa akan diperhadapkan dengan tes TOEFL untuk placement test mereka yang biasanya diselenggarakan di Sasana Budaya Ganesha. Akan ada 3 tempat untuk para mahasiswa yaitu writing class, presentation class, dan reading class yang akan diatur berdasarkan nilai toefl yang mereka capai dimana range toefl tertinggi akan ditempatkan di writing class, range toefl tengah di presentation class, dan range toefl rendah akan ditempatkan di reading class. Dan kebanyakan mahasiswa ITB akan menempati kelas reading. Saya pun ditempatkan di reading class. Well, untuk spesifikasi khusus memang saya kurang paham untuk setiap kelas tetapi saya di reading class diperhadapkan dengan dua tes yaitu multiple choice dan essay dengan tema dan passage yang sudah disediakan .
- Tata Tulis Karya Ilmiah
Mata kuliah umum ini memiliki beban sks sebesar 2. Jika kamu sering belajar mengenai tipe soal sbmptn dalam mata pelajaran bahasa indonesia maka TTKI adalah mata kuliah yang akan membahas secara lengkap mengenai tanda baca, kata ganti, kata depan, dsb. Pada mata kuliah ini saya diberi tugas untuk membuat laporan TTKI yang telah dijilid secara rapi. Tema bebas asalkan telah disetujui oleh dosen ttki. Tugas ini dilakukan secara berkelompok. Untuk ujiannya memang harus benar-benar belajar karena memang agak sulit menurut saya untuk menentukan hal detail dalam ttki. Untuk penilaian tergantung kepada dosen bersangkutan.
- Olahraga
Mata kuliah umum ini memiliki beban sks sebesar 2. Mungkin akan banyak sekali mahasiswa di ITB yang sangat menyukai matkul ini karena tidak berhubungan dengan akadamik ( sebenarnya ada, tapi tidak terlalu mendalam ). Kegiatan dalam olahraga ini dan sekaligus pengambilan nilai adalah lari sejauh 2,4 Km mengelilingi lapangan saraga dan untuk mendapat nilai A minimum saya harus menempuh jarak demikian dengan waktu 14 menit dan untuk wanita dengan waktu 16 menit. Bobot lari sangat besar yaitu 60% dari penilaian yang ada. Jadi jika kamu telah mendapat nilai A dalam olahraga maka nilai lainnya pun akan tertutupi. Ada juga pengambilan nilai berupa renang, dan sisanya berupa tugas dan ujian tertulis.
- Peran dan Rekayasa Desain I dan II
Mata kuliah umum ini memiliki beban sks sebesar 2. Kelas PRD ini cukup menarik karena membahas teknologi-teknologi apa saja yang akan kamu pelajari di fakultas kamu. Ujiannya pun menarik karena saya boleh menjawab lebih dari dua pilihan jika saya anggap benar. Kebanyakan kegiatan dari kelas PRD adalah presentasi dosen dan kelompok. Sebenarnya di fakultas lain kelas PRD ini diisi dengan kegiatan praktek membuat alat namun berhubung saya di FTTM maka akan sulit mengaplikasikan ilmu PRD dalam kegiatan sehari-hari dalam miniatur skala kecil.
- Pengenalan Sumber Daya Mineral dan Energi ( Mata Kuliah Khas FTTM)
Mata kuliah ini memiliki beban sks sebesar 2. Di fakultas lain ada juga. Mata kuliah ini ditemui di semester 1 untuk memberikan gambaran umum mengenai program studi di jurusan nanti. Kuliah sangat inspiratif dan kadang disisipi pengalaman dosen.
- Pengenalan Teknologi Informasi
Mata kuliah ini memiliki beban sks sebesar 2. Di kelas PTI ini, saya belajar untuk membuat sebuah program komputer dengan bahasa C++ ( FTTM mendapat PTI B yang menggunakan bahasa C++, STEI mendapat PTI A yang menggunakan bahasa pascal, dan SBM mendapat PTI C yang kurang lebih memiliki materi yang sama dengan SMA). Saya kurang suka dengan mata kuliah ini karena mengharuskan menggunakan logika pemikiran dalam prakteknya yang diadakan sekali dalam dua minggu. Ujian PTI juga lumayan sulit menurut saya karena akan terbagi menjadi empat bagian yaitu istilah yang berhubungan dengan PTI, menjawab soal program pendek, melengkapi program, dan yang terakhir membuat program.
Saya kuliah selama 3 hari dalam seminggu yaitu hanya pada hari selasa, rabu, dan kamis sedangkan senin biasanya digunakan untuk praktikum kimia, fisika, atau PTI. Dalam praktikum kimia biasanya saya diharuskan untuk membuat jurnal praktikum yang akan diiuji sedangkan untuk fisika dan PTI akan ada tugas pendahuluan sebelum praktikum dimulai. Jika sebelum praktikum jurnal kimia tidak dikumpulkan maka nilai akhir akan didiskon sebesar 50% dan jika tidak mengerjakan tugas pendahuluan di praktikum fisika maka tidak boleh mengikuti praktikum. Walaupun nilai ujian kamu selalu mendapat A, jika kamu tidak lulus dalam praktikum maka kamu pun juga tidak akan lulus dalam mata kuliah tersebut. Tapi selama saya mengikuti semua prosedur dalam praktikum, maka praktikum bukanlah menjadi beban akan tetapi sangat menyenangkan dan mendapat nilai yang memuaskan.
Saya mengucap syukur, saya berasal dari keluarga yang sederhana tetapi saya mendapat beasiswa Bidikmisi dari pemerintah (http://www.bidikmisi.dikti.go.id) sehingga saya tidak harus membayar UKT (Uang Kuliah Tunggal) dan setiap bulannya mendapat uang sebesar Rp 950.000,00 yang langsung ditransfer ke rekening saya. Jadi, saya sarankan jika merasa kurang mampu untuk membayar ukt di ITB yang menurut saya tidak murah maka mengambil beasiswa bidikmisi adalah pilihannya dan untuk uang bidikmisi besarnya sangat tergantung kebijakan masing-masing kampus karena sebenarnya uang dari pemerintah sebesar 1 juta dan dipotong oleh kampus untuk kegiatan-kegiatan. Karena biaya hidup di Bandung tidaklah murah maka rektor ITB mengatakan hanya memotong sebesar 50.000 dan pihak ITB telah mengestimasi besarnya biaya hidup yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan selama satu bulan. Selama satu tahun saya tinggal di asrama ITB yang disediakan khusus untuk anak penerima beasiswa bidikmisi dan afirmasi dengan biaya bulanan sebesar 250.000 yang menurut saya sangat terjangkau di banding tinggal di kos dan saya harus mengocek uang bulanan minimal sebesar 600.000 untuk tinggal disana. Setelah saya tanya teman-teman saya memang harga kosan di Bandung memang lebih mahal dibanding kota Jakarta sekalipun atau menyewa kontrakan tahunan bersama teman-teman bisa menjadi pilihan untuk tinggal murah sehingga di tingkat 2 ini saya memilih untuk mengontrak rumah bersama teman-teman saya.
Jangan khawatir jika masalah biaya menghalangi anda untuk berkuliah di ITB karena ITB adalah kampus yang sangat memperhatikan kondisi ekonomi para mahasiswanya. Rektor ITB pernah mengatakan bahwa “tidak ada mahasiswa yang keluar dari ITB karena alasan ekonomi” karena memang banyak sekali beasiswa yang ditawarkan dikampus ini mulai dari subsidi UKT yang tergantung kemampuan orang tua, Tanoto Foundation, BIUS ( Beasiswa ITB untuk semua ), VDMS, Djarum, dll sehingga untuk masalah finansial sangat terbantu sekali di kampus ini tinggal masalah mengatur keuangan dengan bijak sesuai kebutuhan dan masalah akademik pun harus baik bahkan beasiswa makan juga tersedia yang akan diberikan dalam bentuk kupon dan dapat ditukarkan ke kantin ITB. Kalau masih kurang, kamu pun juga bisa menjadi guru les di salman untuk anak SMP dan SMA, jualan kue-kue di kelas atau biasa kita sebut danusan, menjadi asisten praktikum (minimal tingkat 2), menjadi pengawas ujian ( minimal tingkat 2) , atau masuk ke tempat les lainnya.
Untuk kegiatan belajar-mengajar saat di bangku kuliah memang akan terasa sangat berbeda dibanding SMA. Banyak faktor yang saya temui seperti peran dosen yang kurang aktif dibanding guru SMA yang mana saya harus meningkatkan pengetahuan dan ilmu saya dengan belajar secara mandiri. Banyak sekali tipe dosen yang saya temui seperti slide-oriented dan beberapa mengajar di papan tulis. Mungkin ini yang membuat mahasiswa harus sadar bahwa tanggung jawab sudah diserahkan 100% terhadap mahasiswa sehingga tidak bergantung dengan orang lain. Ya, semakin bertambah usia, beban dan tanggung jawab akan semakin besar juga.
Untuk masalah pengalaman akademik saya mengakui bahwa saya sempat santai-santai saat belajar di semester pertama sampai pada akhirnya saya harus diperhadapkan dengan UTS 1 yaitu kimia dasar. Seminggu sebelum ujian saya sudah mempersiapkan akan tetapi saya rasa masih sangat kurang maksimal karena materi kimia yang memang tidak mudah untunglah saya masih bisa mendapat nilai A. Mulai dari situlah saya menyadari bahwa belajar SKS di kampus ini memiliki resiko yang sangat besar. Oleh karena itu, saya harus benar-benar memperhatikan dosen saya, berlatih mandiri, rajin membaca buku, dan belajar bersama teman karena walaupun hari jumat,sabtu,minggu saya libur saya merasakan bahwa tugas di ITB pun juga membuat saya tidak santai bahkan saya lebih menikmati pelajaran di SMA walaupun sekolah 5 hari tetapi masih santai. Sebenarnya kurang objektif jika saya memplot harus mendengarkan dosen – belajar konsep – mengerjakan tutor – mengerjakan bundel soal – begadang merupakan kunci sukses di ITB karena kenyataannya banyak teman saya yang sering tidur dan sangat santai tetapi jika ujian nilai mereka sangat fantatis. Ya, alasan ini mengembalikan kita mengenai seberapa efektifkah gaya belajarmu? Karena niscaya jika kamu menemukan gaya belajar yang tepat selama kuliah maka kamu akan mudah dalam mengatur waktumu. Kalau saya sendiri memang tidak dapat menerapkan gaya belajar saya selama di SMA dengan kuliah jadi jika kamu masuk kampus usahakan untuk cepat-cepat menemukan gaya belajar yang sesuai. Biasanya bulan ujian diadakan setelah minggu ke-5 atau ke-6 dan seterusnya akan diadakan ujian setiap hari sabtu per mata kuliah.
Setelah saya bercerita mengenai akademik bukan berarti atmosfer di ITB dipenuhi oleh orang-orang jenius yang hidupnya tidak santai dan tidak pernah ada lawakan. Salah besar. Bahkan tak jarang ada banyolan selama proses perkuliahan. Untuk mengimbangi akademik, saya pun juga bergabung dengan unit tertentu, saya memilih untuk masuk ke unit Persekutuan Mahasiswa Kristen (PMK ITB). Banyak sekali unit yang ada di kampus ini, dari berbagai rumpun dan kegiatan kepanitiaan pun tak jarang juga ditawarkan kepada mahasiswa dan bagi yang memiliki pengalaman berorganisasi seperti OSIS juga boleh bergabung dengan kabinet KM-ITB (Sepeti Badan Eksekutif Mahasiswa). Walau kenyataannya dosen tidak akan peduli dengan unit yang kamu ikuti. Akademik tetaplah akademik. Unit tetaplah unit. Unitmu berprestasi tetapi akademikmu tidak ya tidak akan membantu Indeks Prestasi. Selain mengasah hard-skill , ITB pun sangatlah memperhatikan soft-skill para mahasiswa oleh karena itu mahasiswa diharapkan berpartisipatif dalam berbagai acara di ITB walau itu semua kembali kepada prioritas kamu. Ada juga unit paguyuban jika kamu berasal dari daerah maka kamu bisa berkumpul dengan teman-teman dari daerah kamu juga. Buat yang suka dengan bahasa inggris dan ingin mengasah skill bisa juga datang ke American Corner didalam perpustakaan ITB pada hari Rabu karena memang ada volunteer dari Amerika Serikat disana. Biasanya kita membahas topik-topik tertentu untuk melatih speaking. Perpustakaan ITB juga nyaman untuk belajar atau sekedar ngobrol sambil menikmati wifi yang cepat.
Karena di Bandung banyak sekali tempat wisata banyak sekali tempat yang pernah saya kunjungi seperi Mall BIP, Paris Van Java, Istana Plaza, Balubur Town Square. Biasanya hari minggu jalan dago ditutup karena ada acara CFD (Car Free Day) banyak orang yang berdagang disana. Ada juga pasar pagi di alun-alun kota Bandung. Saya juga pernah ke pemandian air panas di Lembang. Untuk soal makanan, mungkin Bandung tempatnya karena banyak sekali dari warteg, cafe kecil, bahkan resto. Saya mungkin terhitung jarang untuk jalan-jalan karena memang saya tidak memiliki kendaraan pribadi disini dan angkot disini juga banyak yang One Way jadi kita harus mengerti benar angkot apa saja yang akan kita gunakan untuk mencapai tempat tersebut karena angkot pergi belum tentu angkot yang akan pulang. Angkot di Bandung menggunakan warna-warna tertentu untuk setiap angkotnya sesuai dengan trayek yang ditempuh. Saya pun harus menghemat pengeluaran selama di Bandung karena rekreasi juga butuh biaya yang tidak sedikit.
Sebenarnya masih banyak sekali yang masih belum bisa disampaikan, well kuliah di ITB tidak sesulit yang dibayangkan asal tekun menjalani dan mengikuti silabus-silabus yang ada kamu pun bisa sukses di kampus ini. kalau ada yang ingin menambahkan sangat saya persilahkan. Atau bisa memberikan komentar. Atau bisa menghubungi saya :
Email : cornelius.ardiano@yahoo.com
Ask. Fm : http://ask.fm/corrnelo
Terima Kasih atas perhatiannya. Semoga tulisan saya bisa bermanfaat bagi kita semua.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI