Mohon tunggu...
Cornelius Ferian Ardiano
Cornelius Ferian Ardiano Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Head of Event Organizer | Student at Bandung Institute of Technology

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Tahun Pertama di ITB

19 Juli 2015   10:33 Diperbarui: 4 April 2017   16:57 6625
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Mata kuliah umum ini memiliki beban sks sebesar 2. Kelas PRD ini cukup menarik karena membahas teknologi-teknologi apa saja yang akan kamu pelajari di fakultas kamu. Ujiannya pun menarik karena saya boleh menjawab lebih dari dua pilihan jika saya anggap benar. Kebanyakan kegiatan dari kelas PRD adalah presentasi dosen dan kelompok. Sebenarnya di fakultas lain kelas PRD ini diisi dengan kegiatan praktek membuat alat namun berhubung saya di FTTM maka akan sulit mengaplikasikan ilmu PRD dalam kegiatan sehari-hari dalam miniatur skala kecil.

 

  1. Pengenalan Sumber Daya Mineral dan Energi ( Mata Kuliah Khas FTTM)

 

Mata kuliah ini memiliki beban sks sebesar 2. Di fakultas lain ada juga. Mata kuliah ini ditemui di semester 1 untuk memberikan gambaran umum mengenai program studi di jurusan nanti. Kuliah sangat inspiratif dan kadang disisipi pengalaman dosen.

 

  1. Pengenalan Teknologi Informasi

 

Mata kuliah ini memiliki beban sks sebesar 2. Di kelas PTI ini, saya belajar untuk membuat sebuah program komputer dengan bahasa C++ ( FTTM mendapat PTI B yang menggunakan bahasa C++, STEI mendapat PTI A yang menggunakan bahasa pascal, dan SBM mendapat PTI C yang kurang lebih memiliki materi yang sama dengan SMA). Saya kurang suka dengan mata kuliah ini karena mengharuskan menggunakan logika pemikiran dalam prakteknya yang diadakan sekali dalam dua minggu. Ujian PTI juga lumayan sulit menurut saya karena akan terbagi menjadi empat bagian yaitu istilah yang berhubungan dengan PTI, menjawab soal program pendek, melengkapi program, dan yang terakhir membuat program.  

 

        Saya kuliah selama 3 hari dalam seminggu yaitu hanya pada hari selasa, rabu, dan kamis sedangkan senin biasanya digunakan untuk praktikum kimia, fisika, atau PTI. Dalam praktikum kimia biasanya saya diharuskan untuk membuat jurnal praktikum yang akan diiuji sedangkan untuk fisika dan PTI akan ada tugas pendahuluan sebelum praktikum dimulai. Jika sebelum praktikum jurnal kimia tidak dikumpulkan maka nilai akhir akan didiskon sebesar 50% dan jika tidak mengerjakan tugas pendahuluan di praktikum fisika maka tidak boleh mengikuti praktikum. Walaupun nilai ujian kamu selalu mendapat A, jika kamu tidak lulus dalam praktikum maka kamu pun juga tidak akan lulus dalam mata kuliah tersebut. Tapi selama saya mengikuti semua prosedur dalam praktikum, maka praktikum bukanlah menjadi beban akan tetapi sangat menyenangkan dan mendapat nilai yang memuaskan.

        Saya mengucap syukur, saya berasal dari keluarga yang sederhana tetapi saya mendapat beasiswa Bidikmisi dari pemerintah (http://www.bidikmisi.dikti.go.id) sehingga saya tidak harus membayar UKT (Uang Kuliah Tunggal) dan setiap bulannya mendapat uang sebesar Rp 950.000,00 yang langsung ditransfer ke rekening saya. Jadi, saya sarankan jika merasa kurang mampu untuk membayar ukt di ITB yang menurut saya tidak murah maka mengambil beasiswa bidikmisi adalah pilihannya dan untuk uang bidikmisi besarnya sangat tergantung kebijakan masing-masing kampus karena sebenarnya uang dari pemerintah sebesar 1 juta dan dipotong oleh kampus untuk kegiatan-kegiatan. Karena biaya hidup di Bandung tidaklah murah maka rektor ITB mengatakan hanya memotong sebesar 50.000 dan pihak ITB telah mengestimasi besarnya biaya hidup yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan selama satu bulan. Selama satu tahun saya tinggal di asrama ITB yang disediakan khusus untuk anak penerima beasiswa bidikmisi dan afirmasi dengan biaya bulanan sebesar 250.000 yang menurut saya sangat terjangkau di banding tinggal di kos dan saya harus mengocek uang bulanan minimal sebesar 600.000 untuk tinggal disana. Setelah saya tanya teman-teman saya memang harga kosan di Bandung memang lebih mahal dibanding kota Jakarta sekalipun atau menyewa kontrakan tahunan bersama teman-teman bisa menjadi pilihan untuk tinggal murah sehingga di tingkat 2 ini saya memilih untuk mengontrak rumah bersama teman-teman saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun