Otonomi utama justru ada pada mahasiswa – dan manusia pada umumnya – dan bukan algoritma, karena kesadaran soal tujuan sebagai mahasiswa, tentang bagaimana ia memperluas dan memperdalam cakrawala. Algoritma justru tunduk pada proses pencarian sang pengguna. Algoritma memberi limpahan opsi. Bukan limpahan kebenaran. Dengan begitu, waktu dan kesempatan di perguruan tinggi adalah eksplorasi melalui beragam medium untuk menenggak ilmu pengetahuan, sedalam-dalam dan seluas-luasnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!