Dalam mewujudkannya, seseorang perlu meninjau keadaan serta pertimbangan akan nilai dan tujuan, salah satunya pluralitas dalam masyarakat. Dengan "menidak" pada arus tersebut, seseorang terbuka pada cakrawala lain yang kontekstual, penuh pertimbangan, dan "lebih baik" dari arus sekat tersebut. Kesanggupan untuk memandang pluralitas, mewujudkan sinkronisasi seseorang akan jalannya suatu kepentingan yang tidak melangkahi keadaan. Keduanya dijalankan dengan prinsip dan pilihan yang berani dipertanggungjawabkan. Kebebasan inilah yang mampu menciptakan iklim realitas pluarlitas tetap hidup.Â
Â
Â
Penutup Â
Â
      "If freedom is absolute, responsibility is also absolute and hence I am really what I have made myself."[11] Transedensi -- menjadi manusia yang bebas, tidak melulu membenam pada "arus-arus" terkini -- bukti manusia sadar diri serta lingkungannya. Maka setiap manusia, dengan kesadarannya, dapat menjadi autentik bila ia mampu melampaui konstruksi tren besar masyarakat.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H