Mohon tunggu...
CorMa HuLK
CorMa HuLK Mohon Tunggu... Lainnya - "Anda Tidak Perlu Menjadi Jenius Dalam Berkarya, DIY"

Mahasiswa Asal Belu, Nusa Tenggara Timur. Anggota Komunitas Relawan Grigak Yang Giat Melanjutkan Bara Semangat Rama Mangun Dalam Menebus Hutang Kepada Masyarakat Kecil.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pilatus Sahabat Sang Penebus

10 April 2020   23:45 Diperbarui: 10 April 2020   23:44 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Yesus (Gregorius Fallo) Jatuh di bawah Salib Manusia

"Saya selalu berpikir bahwa Pilatus memang tidak bersalah. Contohnya; Seorang Tuan Rumah akan segera mencari ayam di rumah yang paling gampang ditangkap, disembelih, dimasak, dan kemudian disajikan ke tamu. Ini terasa lebih realistis daripada harus berburu ayam terlebih dahulu di hutan atau ayam yang diliarkan."

Analogi ini pernah diceritakan oleh Bapak Ikun Paulus Taek (Tentang Mengapa Orang Baik Lebih Cepat Pergi). Menurut Saya, Demikianlah seorang nabi. Dia harus pergi agar dia tetap dihormati di mana-mana kecuali di daerah asalnya.

Kok Pilatus Menghukum Orang Yang Tidak Bersalah?

Pilatus adalah orang yang paling berkuasa dalam menghukum mati orang yang bersalah, termasuk Yesus. Berdasarkan aneka tuduhan, Yesus telah menyesatkan orang banyak, menentang pembayaran pajak kepada kaisar, dan mengakui diri sebagai raja. Namun Pilatus tidak menemukan kesalahan apapun terhadap Yesus. 

Begitulah yang sebenarnya terjadi. Mungkin Pilatus sebenarnya tahu bahwa Yesus adalah Sang Penebus (dalam Bahasa Italia Salvatore atau Redeemer dalam Bahasa Inggris). Biji sesawi memang harus mati agar bisa bisa menghasilkan buah yang berlimpah.

Yesus (Gregorius Fallo) Jatuh di bawah Salib Manusia
Yesus (Gregorius Fallo) Jatuh di bawah Salib Manusia
Hmhm... Seandainya Pilatus Tidak Mengabaikan Tuhan (Yesus) dan Tidak Berpihak kepada Rakyat.

Pemimpin memang harus mendengarkan suara rakyat. Pengecualian Yesus adalah Sang Penebus adalah urusan Kerajaan Allah. Pemerintahan Pontius Pilatus tidak mempedulikan itu.

Memang dilema pengambilan kebijakan selalu menuntut kekuatan mendengarkan suara hati nurani dan akal sehat. Dan juga saran seorang Perempuan. Di tengah penghakiman Yesus, Pilatus mendengarkan istrinya. Terkadang saran perempuan harus didengarkan juga dalam situasi sulit.

Terlepas dari tuduhan itu benar atau tidak benar, namun hanya karena hukuman aneh Pilatus itu, Kita dapat mengenang Kisah Sengsara Yesus, Memuliakan Kebangkitan Yesus, dan Menantikan Kedatangan Kembalinya Yesus Sebagai Raja Bagi Orang Berdosa.

Saya Pikir, Pilatus adalah contoh Pemimpin yang Memberikan Nestapa kepada Sahabat demi Penebusan.

Corma-16Hulk (Jogja, 10042020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun