Negara dalam mengatur semua warga negaranya itu dengan membuat Undang-Undang. Dimana dalam undang-undang tersebut berisi norma-norma dan aturan yang harus ditaati dan dilaksanakan oleh setiap warga. Setiap norma dan aturan yang dilanggar pun pasti memiliki konsekuensinya. Hal ini akan tercipta keamanan dan kesejahteraan di suatu negara.
Maka sama halnya untuk bisa menciptakan keamanan dna kesejahteraan dalam berkeuarga, pasangan muda juga harus membuat undang-undang. Bukan UUD 45 ya... tapi undang-undang dalam pengelolaan keuangan. Undang-undang pengelolaan keuangan keluarga ini akan membantu agar keuangan kamu dan pasangamu bisa tertata dengan rapih.
Sebab ada beberapa pasangan baru menikah yang kebingungan untuk mengatur keuangan bersama pasangannya. Karena kepribadian yang berbeda dalam mengatur uang ketika sebelum menikah biasanya akan terbawa hingga menikah. Maka dari itu jika kalian memiliki kepribadian yang berbeda daam mengelola keuangan maka membutuhkan penyamaan persepsi. Jangan sampai sifat boros ketika sebelum menikah sampai mengakar hingga berkeluarga. Maka dari itu kamu dan pasangan harus membuat undang-undang pengeolaan keuangan keluarga.
Undang-undang yang kamu buat tidak perlu pengesahan DPR yaa..., yang terpenting adalah pengesahan dan kesepakatan antara kamu dan pasangan.
Berikut ini adalah undang-undang pengelolaan keuangan pasangan baru:
Undang-Undang Tentang Pentingnya Perencanaan Keuangan
Perencanaan keuangan ini dianalogikan sebagai peta. Dimana peta ini akan menuntun anda dalam mencapai tujuan keuangan yang diinginkan bersama pasangan. Dengan perencanaan keuangan maka kamu akan lebih berhati-hati dalam menggunakan uang.
Perencanaan keuangan ketika anda masih lajang dengan sudah berkeluarga pasti akan berbeda. Mungkin ketika lajang hanya memikirkan tujuan keuangan untuk diri sendiri, tetapi ketika berkeluarga maka kamu harus memikirkan pasangan bahwa calon buah hati.
Mulai dari biaya melahirkan, biaya pendidikan anak, biaya kendaraan, biaya rumah bahkan sampai persiapan pensiun. Jika diamati memang tujuan keuangan itu terlihat masih lama. Tapi bisa jadi kamu akan panik jika mengetahui pasanganmu akan bolak-balik kontrol ke dokter kandugan. Setelah buah hati lahir maka akan banyak pengeluaran yang tak terduga.
Dari sini lah perencanaan keuangan bisa bermanfaat. Jika kamu tidak menyiapkan jauh-jauh hari maka kamu tidak akan bisa menyelesaikan dan memenuhi kebutuhan tersebut dimasa mendatang.
Undang-Undang Tentang Pengalokasian Keuangan
Ketika sudah berumah tangga, maka kekayaan istri dan suami menjadi satu. Untuk menghindari dari pertengkaran karena uang, anda perlu membicarakan tentang alokasi uang yang kalian miliki.
Ada beberapa pos pengeluaran yang akan berbeda jauh jumlahnya ketika sudah berkeluarga. Aspek yang perlu diperhatikan adalah pengelolaan arus kas, dana darurat, dana investasi, rencana pendidikan anak, rencana hari tua dan pengeluaran lainnya.
Kami memberikan tips pengelolaan keuangan untuk pasangan baru sebagai berikut:
- 45% dari penghasilan, alokasikan untuk biaya-biaya kebutuhan sehari-hari.
- 25% dari penghasilan, alokasikan untuk dana darurat.
- 20% dari penghasilan, alokasikan untuk investasi.
- 5% dari penghasilan untuk biaya hiburan biar engga stress.
- 5% dari penghasian bisa kalian gunakan untuk saling berbagi ke orang yang kurang beruntung misalkan fakir miskin.
Undang-Undang Tentang Mengenai Kendaraan Keuangan
Dalam perencanaan keuangan, pasanganmu dan kamu harus bisa menemukan kendaraan keuangan yang bisa mengoptimalkan bergbagai kebutuhan dan tujuan di masa mendatang. Maka pasangan muda juga harus bisa memilih produk investasi.
Jika pada point kedua anda telah mengalokasikan uang ke berbagai jenis pengeluaran. Setelah itu untuk mengoptimalkan uangmu, dibutuhkan kenedaraan keuangan. Kendaraan keuangan ini misalkan produk-produk keuangan.
Baca Juga : 5 Indikator Kesehatan Keuangan Keluarga
Ada banyak sekali produk keuangan yang bisa kamu manfaatkan seperti deposito, reksadana, saham, logam mulia, obligasi dan masih banyak lagi. Dan bisa kamu cari tahu apa saja keuntungan dan juga risiko dari setiap produk keuangan tersebut.
Sebagai contoh untuk mengoptimalkan biaya pendidikan maka kamu dan pasangan bisa memilih tabungan pendidikan, asuransi pendidikan, dan investasi untuk pendidikan.
Undang-Undang Tentang Visioner Dalam Memilih Produk Investasi
Seperti yang telah disebutkan dalam point ke 3 bahwa produk keuangan dan produk investasi ini sangatlah beragam. Setiap produk investasi pasti memeiliki karakteristik yang berbeda-beda.
Sebelum berinvestasi kamu harus mempertimbangkan jangka waktu, risiko dan kinerja produk investasi tersebut. Seain itu jangan memaksakan kehendak daam berinvestasi, sesuaikan dengan kebutuhan dan isi kantong anda dan pasangan.
Misalkan kamu ingin mempersiapkan biaya untuk persalinan istri daam jangka waktu 2 tahun lagi. Anda bisa menggunakan produk investasi yang imbal hasinya stabil dalam jangka pendek. Jangan sampai anda memilih produk investasi yang harganya naik daan turun dalam waktu yang cepat. Karena lebih berisiko uang yang dibutuhkan tidak mencukupi persalinan karena ada risiko penurunan harga yang membuat modal kamu berkurang.
Setelah membuat undang-undang tentang pengelolaan keuangan keluarga maka hal yang terpenting adalah berkomitmen. Komitmen dengan pasangan untuk menjalankan seluruh undang-undang.
Dengan begitu kalian bisa saling mendukung satu sama lain sehingga tujuan keuangan keluarga akan terasa mudah dan menyenangkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H