Lantas apa sih yang bisa kita lakukan ketika menemui orang dengan masalah kejiwaan?
Mereka bukan monster yang menakutkan, mereka hanya berbeda dengan kita saat masa kambuhnya kembali. Mereka istimewa dengan keadaan mereka sendiri.Â
Percayakah mereka bisa kita ajak bernyanyi, bercerita ataupun menggambar. Mungkin akan sedikit aneh bila hanya didengar, namun tak aneh bila dilakukan. Ketiga hal tersebut menjadi salah satu cara terapi yang bisa dilakukan untuk membantu mengurangi tingkat depresi yang mereka rasakan dan mungkin menjadi salah satu jalan penyembuhan bagi mereka.
ODMK tak semenakutkan itu bukan?
Mari kita rubah stigma negatif kita mengenai penderita schizophrenia atau ODMK. Mereka adalah manusia yang harus dimanusiakan, mereka adalah manusia yang memiliki keistimewaan yang berbeda dari kita.
Dan ingatlah schizophrenia bisa diderita oleh siapapun. "Self love" menjadi penting bagi kita untuk menerima diri sendiri. Ketika penerimaan diri dapat tercapai maka rasa syukur akan terus hadir. Kepemilikan jiwa sering kita abaikan karena keacuhan dan rasa kurang bersyukur atas apa yang kita miliki. Â
Self reminder!
See you..
REFERENSI
Novitayani, Sri. (2016). Karakteristik Pasien Skizofrenia dengan Riwayat Rehospitalisai. Idea Nursing Jurnal. VII(2)
Pairan, Ahmad Minif Mubarok, Ekananda Noviana Nugraha. (2018). Metode Penyembuhan Penderita Skizofrenia oleh Mantri dalam Perspektif Pekerjaan Sosial. Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial. 7(1)