Masihkah Cinta di Wayka
Masih tertanya
Akankah cukup sampai batas ini cinta di wayka
Atau hanya vakum sementara
Semua masih misteri, entah kapan Tuhan akan beri
Nusantara, 05042020
Seatap Namun Tak Sama
Dua tahun terjalin
Ikatan di bawah naungan satu atap
Kita masih seperti dua kubu yang asing
Tak mengenal satu sama lain
Kau sering terbungkam, aku sering terdiam
Kita, dua pinang yang tak mampu dipersatukan
Kita satu jalan yang tak searah, terpecah,Â
Kau ke kiri aku ke kanan
Nusantara, 05042020
Baca:Â Esok, Lusa, Kapanpun itu!
Nyatanya Begitu!
Sialnya aku
Sampai kini tak mampu mendapatkan hatimu
Parahnya lagi, kita tak bisa bersatu
Jangankan akrab, bertegur sapa saja itu luar biasa
Sialnya lagi, waktu habis terkikis gengsi
Kau dan aku sama-sama tak peduli, dekat di mata jauh di hati
Parahnya lagi, kita masih menunggu
Sampai Tuhan membuka pintu
  Nusantara, 05042020
Kurang Lebih
Kurang lebih kau meminta untuk tidak dipedulikan
Kurang lebih kau berkata untuk kita saling menjauhi
Kurang lebih kau menaruh luka, lalu pergi tanpa menyisakan penawarnya
Singkat cerita, inilah kita
Lampung, 22042020
Baca:Â Melihat dari Sudut Pandang Penderita Gangguan Kesehatan Mental dalam Film "Kukira Kau Rumah"
Catatan di Penghujung Oktober
Nabastala menangis, seraya melepas sebuah kepergian dari buku catatan yang biasa bertuliskan namamu di penghujung Oktober ini
Sejak musim gugur lalu, hatiku mulai ikhlas melepas bermacam kenangan
Namun, masih ada sisa cinta yang enggan pergi hingga September lalu
Kini gerimis Oktober menyapu jejak kita, menjadikannya kau dan aku
Way Kanan, 23 Oktober 2020