Mohon tunggu...
Pecandu Sastra
Pecandu Sastra Mohon Tunggu... Penulis - Blogger dan Penulis

Blue | Read | Black Coffee | Social and Humanity | DSF7296 | pecandusastra96 | Ungkapkan Kebenaran Meski itu Sakit

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Masihkah Cinta di Wayka?

26 Juni 2024   15:03 Diperbarui: 26 Juni 2024   15:12 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masihkah Cinta di Wayka

Masih tertanya

Akankah cukup sampai batas ini cinta di wayka

Atau hanya vakum sementara

Semua masih misteri, entah kapan Tuhan akan beri

Nusantara, 05042020

Seatap Namun Tak Sama

Dua tahun terjalin

Ikatan di bawah naungan satu atap

Kita masih seperti dua kubu yang asing

Tak mengenal satu sama lain

Kau sering terbungkam, aku sering terdiam

Kita, dua pinang yang tak mampu dipersatukan

Kita satu jalan yang tak searah, terpecah, 

Kau ke kiri aku ke kanan

Nusantara, 05042020

Baca: Esok, Lusa, Kapanpun itu!

Nyatanya Begitu!

Sialnya aku

Sampai kini tak mampu mendapatkan hatimu

Parahnya lagi, kita tak bisa bersatu

Jangankan akrab, bertegur sapa saja itu luar biasa

Sialnya lagi, waktu habis terkikis gengsi

Kau dan aku sama-sama tak peduli, dekat di mata jauh di hati

Parahnya lagi, kita masih menunggu

Sampai Tuhan membuka pintu

   Nusantara, 05042020

Kurang Lebih

Kurang lebih kau meminta untuk tidak dipedulikan

Kurang lebih kau berkata untuk kita saling menjauhi

Kurang lebih kau menaruh luka, lalu pergi tanpa menyisakan penawarnya

Singkat cerita, inilah kita

Lampung, 22042020

Baca: Melihat dari Sudut Pandang Penderita Gangguan Kesehatan Mental dalam Film "Kukira Kau Rumah"

Catatan di Penghujung Oktober

Nabastala menangis, seraya melepas sebuah kepergian dari buku catatan yang biasa bertuliskan namamu di penghujung Oktober ini

Sejak musim gugur lalu, hatiku mulai ikhlas melepas bermacam kenangan

Namun, masih ada sisa cinta yang enggan pergi hingga September lalu

Kini gerimis Oktober menyapu jejak kita, menjadikannya kau dan aku

Way Kanan, 23 Oktober 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun