PendahuluanÂ
Berbicara tentang toleransi, merupakan sebuah topik yang kompleks. dimana setiap kelompok memiliki definisi tersendiri mengenainya. Karena konsep tersebut tentu lahir dari pengalaman hidup manusia yang dipengaruhi oleh diversitas social dari segi ras,agama,hingga kultural.terlepas dari adanya beberapa perbedaan dalam memahami konsep toleransi dalam kalangan internal islam, tak dapat dipungkiri bahwa keragaman merupakan sebuah nikmat dan rahmat dari tuhan.artinya, hikmah dibalik adanya perbedaan ialah dapatnya kita berdialog saling mengenal dan saling memahami tanpa melihat sisi agama,suku,ras dll.
Namun perlu digaris bawahi. Sebagai muslim, kita harus bisa membedakan antara toleransi dan sikap sinkretisme. Sinkretisme adalah sebuah sikap membenarkan semua agama/keyakinan. Hal ini sangat dilarang dalam islam, karena menodai prinsip tauhid, dimana Allah SWT berfirman dalam surah Al-Imran ayat 19 : "Sesungguhnya agama yang di ridhoi disisi Allah hanyalah Islam". Menjaga prinsip kebenaran hanya dalam islam merupakan dasar dalam toleransi yang harus digenggam. Sebagaimana pendapat Prof Hamid Fahmy : "Toleransi bukanlah dengan menghormati agama lain, karena alquran tidak menghormati dengan membenarkan ajaran yahudi dan nasrani. Saling memahami dan tidak saling mengganggu apalagi menyakiti, itulah toleransi dalam Islam".
 Terlepas dari semua itu, keberagaman merupakan sebuah kepastian yang ada disetiap penjuru dunia.tak terkecuali Sub-continent anak benua yang meliputi india,Pakistan,Bangladesh dan sekitarnya. berbicara mengenai Sub-continent, tentu sudah tidak asing di telinga kita tentang sejarah dinasti Mughal.  kerajaan dengan era keemasan Islam di daerah tersebut, dari sisi peradaban dan ilmu pengetahuan. Keberagaman masyarakat india pada saat itu cukuplah kental,dimana cukup banyak keyakinan dengan eksistensinya.seperti Hindu,Islam,Kristen,Jainism,Zoroaster dll.
Menjaga stabilitas politik ditengah keberagaman merupakan sebuah tantangan. Salah satu faktor keruntuhan dinasti umayyah pada masa silam, ialah karena adanya permainan isu perbedaan suku di khurasan,ditambah kerasnya tabiat masyarakat sana, yang dimainkan oleh Abu Muslim al Khurasani.(salah satu tokoh penting dibalik berdirinya daulah Abbasiyyah). Adanya polarisasi politik menjadi dua kubu : kubu dinasti VS kubu ahlul bait jugaturut andil dalam runtuhnya khilafah tersebut. Dimana terjadi berulang kali pertumpahan darah disebabkan gagalnya menjaga diversitas yang ada di era akhir umayyah. Adanya kesenjangan social antara suku Arab dan masyarakat Turki, serta isu nasionalime arab yang dimainkan kaum kolonials menjadi salah satu sebab merdekanya negara-negara arab dari khilafah turki utsmani. Dan masih banyak lagi. Maka,dapat kita simpulkan  bahwa gagalnya menjaga keharmonisan perbedaan dapat menyebabkan runtuhnya suatu peradaban. Kembali ke dynasty Mughal, dimana saat itu, agama yang diaunut masyarakatnya cukup beragam, seperti : Hindu,Islam,Sikh,Jainsm,Katholik,Zoroaster dll. Memungkinkan terjadinya beberapa gesekan antar satu sama lain. Maka salah satu Sultan Mughal yang cukup tersohor, Jalaludin Akbar mencetuskan sebuah kebijakan politik terkenalnya, Sulh-e-Kull. Yang berarti Toleransi Universal.dimana ia ingin membakar habis skat-skat antar umat beragama melalui kebijakan tersebut. Dan darinya lah lahir sebuah konsep sinkretis kontroversial, Din-i-lahi yang sangat kental akan nuansa pluralism. adanya Din-i-lahi yang dicetuskan Akbar, agar bersatunya seluruh agama yang ada di wilayah Sub-continent.
Terlepas dari kebijakannya yang kontroversial, ia berhasil menciptakan keharmonisan antar umat beragama terutama hindu dan islam. Dimana segala macam bentuk pergesekan berhasil ia tumpas.namun sayangnya, kemurnian tauhid dan ketegasan syariat islam menjadi korbannya.maka tak heran, sebagian umat muslim menentang kebijakan tersebut yang telah menodai Islam. Salah satu tokoh masyhur yang memimpin penentangan kebijakan akbar ialah ulama reformis India Syeikh Ahmad sirhindi dan Qadhi Bengali.
Sangat disayangkan, di era modern ini, sebagian umat muslim meneladani konsep Din-i-lahi jalaludin akbar sebagai toleransi beragama ala dinasti Mughal.sebagai seorang muslim, , tentu kita harus membedakan antara toleransi dan sinkretis. sedangkan Sulh e kull Akbar merupakan sebuah kebijakan politik atas nama toleransi yang  sangat kental akan nuansa sinkretisme. Maka dibuatnya makalah ringan ini, bertujuan untuk menggali  lebih dalam apa saja bentuk  penodaan tauhid dan syariat dari konsep Din-i-lahi yang Akbar cetuskan.perlu digaris bawahi, makalah ringan ini berfokus pada studi historis kebijakan Akbar penyelewengannya. Bukan penyerangan personal, karena dia tetaplah seorang muslim, maka segala macam kontroversinya merupakan urusan pribadinya terhadap tuhan.dan semoga Allah merahmati dan mengampuninya.
Sejarah singkat Dinasty Mughal.
Meskipun Islam telah sampai ke India sejak era daulah Umayyah, dengan pahlawan islam sebagai penakluknya, ialah Muhammad bin Qasim Ast Tsaqafi jalur Sindh, dan Mahmud Al Ghaznawy jalur Punjab, tetaplah era kerajaan Mughal sebagai Ikoniknya. Daulah ini berdiri setelah runtuhnya kesultanan Delhi yang dipimpin oleh Ibrahim Lodhi. Kerajaan ini lahir di awal abad kesepuluh Hijriah. Dinamakan Mughal yang merupakan nisbatan kepada bangsa Mongolia dalam bahasa arab, karena Sultan pertama mereka, Zahiruddin Mahmud baabur merupakan keturunan Timur Lenk dari jalur ibu, dan Jenghis Khan dari ayah. Daulah ini berdampingan dengan dua power muslim lainnya, kesultanan Safawy Iran serta khilafah Turki Utsmani.daulah ini terus eksis hingga datangnya kolonialis Inggris merampas tanah air mereka. Sultan Akbar merupakan sultan ketiga Mughal, meneruskan kepemimpinan ayahnya, sultan Humayyun. Â Era Akbar dikenang dengan pluralismenya. Namun yang cukup menarik, era anak dan cucunya, sultan Shah Jahangir dan sultan Aurangzeb Alamghir, terkenal dengan kekonservatifan beragama mereka.
Biografi sultan Akbar.
Sultan Jalaludin Muhammad Akbar lahir di Umerkot, Sind, 23 November 1542. Ia adalah keturunan Dinasti Timurid, putra dari sultanHumayun dan cucu dari sultan Mughal Zahiruddin Muhammad Babur,yaitu penguasa yang mendirikan Dinasti Mughal di India. Ibunya bernama Hamida Banu Begum. Sultan Akbar merupakan sultan ketigayang diberi gelar sultan Abdul Fath Jalaluddin Akbar Khan ia menggantikan ayahnya Humayun pada tahun 1556 M. Ia naik tahta ketika usianya 14 tahun sehingga roda pemerintahan diamanahkan pada walinya yang bernama Bairam Khan, seorang penganut Syi'ah
Bairam Khan adalah tokoh kepercayaan Akbar sebagai perdana mentri yang berperan aktif dalam tersebarnya aliran Syi'ah di Sub-continent atas bantuan Daulah Safawy Iran, tetangga Mughal. para sejarawan membagi masa kepemimpinan Akbar menjadi 3 fase :
- Â Fase awal kenaikan tahtanya, diusianya yang masih 14 tahun, urusan negara ia seraahkan ke Bairam Khan. (1555 M-1576).
- Fase kedua, setelah ia berhasil menumpas kekuatan Bairam Khan yang mulai menguat, tombak kepemimpinan di isi oleh pengaruh  para istri kerajaan. Meskipun Akbar tetap sebagai symbol sultan. (1580-1596).
- Fase terakhir,(1558-1601). fase kepemimpinannya secara mutlak. Dimana ia telah berhasil menguasai semua wilayah sub-continent setelah melewati beberapa peperangan dan pemberontakan seperti :
- Peperangan Panipat 2.
- Penumpasan pemberontakan Mirza hakim gubernur Punjab.
- Penaklukan Kashmir.
- Penaklukan seluruh wilayah India selatan.
Selama masa kepemimpinannya, ia dikenal akan keliberalannya.dengan konsep yang ia cetuskan, ia berhasil menjaga kestabilitasan politik di negaranya. Disisi lain, di eranya, ilmu pengetahuan berkembang dengan pesat. Dengan berdirinya banyak perpustakaan di beberapa kota, terjadi gerakan penerjemahan buku secara massive dari banyak bahasa mulai Arab,Persia,Latin dll ke bahasa Hindi.awal mula terbentuknya bahasa Urdhu yang merupakan gabungan dari arab,Persia,dan hindi juga terjadi diera ini.penerbitan buku sejarah khulafur rasyidin dan juga kitab inlil dalam bahasa Persia pertama juga di era ini.dan masih banyak lagi. Dari segi ekonomi, Akbar merupakan sultan pertama yang memerhatikan pertumbuhan industri sub-continent, dengan berdirinya 100 pabrik tekstil,gudang senjata dan gudang alat tulis. Setiap dari 3 komponen tersebut seluas kota. Pusat perindustrian terletak di Lahore,agra,fatihbur,ahmadabad dan dakka. Daulah Mughal juga banyak mengekspor tekstil,kapas,serta rempah-rempah ke luar negri.
Sulh-e-kull, strategi social politik Akbar dalam mengatasi tantangan keberagaman.
Menjadi pemimpin kerajaan muslim ditengah masyarakat hindu tidaklah mudah.pergesekan antar umat beragama yang terjadi akibat kesenjangan status antara penganut islam yang lebih diutamakan disbanding masyarakat non-islam merupakan factor utama atas terjadinya banyak perselisihan. Seperti contoh dalam masalah kasus pembayaran jizyah, dimana hanya dibebankan bagi masyarakat yang tidak beragama islam, dalam kacamata mereka, itu adalah sebuah tindakan diskriminasi. Padahal dalam islam ada kewajiban zakat yang dibebankan kepada setiap muslim. Dan masih banyak lagi masalah lain.
Maka sultan Akbar membuat kebijakan social politik nya yang terkenal dengan toleransi universal. Dalam kebijakan ini seluruh masyarakat Mughal dipandang setara, tanpa skat agama dan suku. Karen amstrong dalam bukunya Islam : a short history menyebutkan bahwa sulh-e-kull merupakan system politik yang mengekspresikan cita cita sufi,Yaitu perdamaian universal yang secara positif mencari kesejahteraan materi dan rohaniah dari semua umat manusia.
Kebijakan ini menjadi metode untuk menilai apa yang benar secara hukum ata salah menurut kerajaan.diciptakan atas usaha akbar dalam membangun lembaga politik yang diciptakan di tengah masyarakat non-islam. Dengan demikian, putusan para petinggi setiap agama bukanlah sebuah halangan dalam peradilan hukum, atas dasar kesetaraan status seluruh masyarakatnya tanpa memandang agama.
Sebenarnya,dalam kebijakan ini banyak melahirkan langkah reformis yang positif dalam memperjuangkan kesetaraan masyarakatnya. Diantaranya :
- Memberikan layanan pendidikan yang sama kepada semua masyarakat tanpa memandang RAS,suku,dan agama.
- Menghapus pajak pertanian,terutama petani miskin.
- Menghapus tradisi perbudakan hasil tawanan perang.
Tiga kebijakan diatas merupakan hal positif yang lahir dari Sulh-e-kull ini.karena sesuai dengan inti dari maqashid syariah itu sendiri, yakni merealisasikan kemaslahatan bagi manusia dan menghilangkan kemudharatan. Namun ada dua kebijakan yang sangat disayangkan karena menyalahi syariat islam. Diantaranya :
- Penghapusan jizyah bagi non-muslim
- Dalam masalah ini,secara zahir akan Nampak bahwa kebijakan tersebut sangatlah positif. Untuk menghilangkan diskriminasi terhadap non-muslim. Namun sejatinya penghapusan jizyah menyalahi syariat islam. Dimana kewajiban jizyah sebagai bentuk konpensasi atas perlindungan harta serta jaminan keamanan jiwa bagi masyarakat non-muslim. Diriwayatkan  dalam musannaf abdul razaq, Nabi SAW dalam suratnya kepada penduduk Yaman dan orang-orang yang membenci islam dari kalangan yahudi dan nasrani,bahwa mereka tidak dihalangi untuk menjalani ajaran agamanya,namun wajib membayar jizyah.kewajiban jizyah bukanlah bentuk diskriminatif, karena dalam islam sendiri ada kewajiban zakat yang dibebankan terhadap setiap muslim meskipun tujuan yang berbeda dari jizyah.bahkan, para sahabat RA, apabila mereka menghawatirkan keamanan ahlu dzimmah, mereka akan mengembalikan biaya jizyah kepada para non-muslim.
- Pelarangan nikah muda serta poligami
- Tujuan dari kebijakan tersebut tentunya akan maslahat kesetaraan gender. Namun perlu diketahui, bahwa keduanya merupakan syariat islam yang dibolehkan,meskipun bukan sebagai anjuran.(An-Nisa ayat 3). Dan mengharamkan apa yang dihalalkan oleh Allah SWT merupakan tindakan yang terlarang, sebagaimana yang termaktub dalam surah At-Tahrim ayatv 1.
- Penghalalan pernikahan beda agama.
- Dalam masalah ini, para ulama memang berselisih pendapat akan kebolehannya. Bagi yang melarang, mereka berpatokan akan surah Al-Baqarah ayat 221.sedangkan yang membolehkan merujuk kepada surah almaidah ayat 5. Dengan ketentuan hanya untuk laki laki muslim.sedangkan bagi muslimah haram secara mutlaq. Dan wanita harus dari ahlul kitab.namun sebagai otoritas tertinggi, seharusnya Sultan Akbar menutup rapat kans pernikahan beda agama.
Strategi jalaludin akbar dalam memangkas skat-skat antara islam dan hindu mulai membuahkan hasil. Ia banyak dipuja rakyat hindu akan kebijakannya yang banyak menghapus penindasan terhadap warga luar islam. Dan dari kebijakannya inilah, akan lahir sebuah gagasan yang sangat kontroversial, yang sangat mengandung unsur toleransi yang keblablasan. Sebuah pemikiran senkritisme atas nama toleransi, untuk melanggengkan kekuasaannya di tengah keberagaman.
Din-i-lahi. Konsep sinkretsime ala Jalaludin Akbar.
Pada era kekuasaan Sultan Akbar, mayoritas masyarakatnya merupakan penganut agama hindu. Yang diikutu setelahnya penganut muslim yang sebagian beraliran Sunni, dan sebagian lainnya beraliran Syi'ah. Sebagian kecil merupakan penganut Katholik,Zoroaster,Jainism,Sikh dll. Melihat diversitas theology yang ada, Sultan Akbar menawarkan konsep kontroversial yang selalu dibicarakan oleh para sejarawan di abad 15. Ya, Din-i-lahi. Atau define religion. Konsep ini menawarkan penyatuan seluruh ajaran diatas menjadi satu ajaran baru yang disebut Din-I-lahi. Konsep ini merupakan sebuah produk politik Sulh-e-kull. Yang dengannya, mempermudah perluasan wilayah Akbar hingga Kabul di Afghanistan.
Pada awalnya, Sultan Akbar sangat dekat dengan para Molwi/Ulama kerajaan. Kebijakan-kebijakan yang ia keluarkan sesuai dengan tuntunan para ulama yang mengikuti paten Syariat Islam.ia juga sangat memuliakan aliran Sufi,dan beberapa kali menghadiri majlis-majlis mereka. Pada saat itu, pengaruh ulama dalam kebijakannya cukup kuat,maka pada saat itu, ia belum concern dalam memperjuangkan pemberantasan skat antar umat beragama melalui kebijakan Sulh-e-kull nya. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, ia mulai kurang puas akan jalannya. Maka mulailah ia menjauhi para ulama.tidak ada ulama yang dekat dengannya sebelumnya, kecuali mereka yang mau mengikuti pemikiran Akbar.
Akbar membaur kepada beberapa adat hindu,beberapa waktu ia juga senang menghadiri acara hari raya mereka. Ia juga menikahi putri pembesar tokoh hindu waktu itu. Dari pernikahannya lahirlah sultan selim yang dikenal sebagai Jahangir.ia kembali menikahi putri Rajput. Serta ia menikahkan putranya dengan putri tokoh hindu tersohor. Maka dengan itu mulailah hubungan yang erat antara umat muslim dengan umat hindu.
Sultan Akbar mulai didekati banyak tokoh Agamawan dan pemimpin kerajaan Hindu, ia juga menganggap mereka sebagai satu kesatuan dengannya. Mereka berperang bersama Akbar. Dan melawan para pemberontak walau satu agama dengan mereka.
Maka,kedekatannya dengan hindu menginspirasi nya untuk mencetuskan sebuah konsep Din-i-lahinya.pada tahun 1475, ia mendirikan sebuah tempat bernama ibadat khanah.ia menyeru kepada beberapa fuqoha untuk melakukan diskusi ilmiah terkait masalah keagamaan disetiap kamis malam. Seiring berjalannya waktu, dia kecewa lantaran perdebatan antar internal umat muslim hanya berupa perdebatan kusir dengan tujuan saling mengklaim kebenaran.padahal, ia bertujuan untuk menyatukan fikiran muslim pada saat itu. Iapun mulai mengundang tokoh syi'ah untuk lebih mewarnai diskusi ilmiah, namun hasilnya tetap sama dimana penyatuan pemikiran merupakan sesuatu yang mustahil. Maka ia berinovasi, dengan mengundang para tokoh agama lain untuk datang ke tempat tersebut, untuk diadakannya diskusi ilmiah, dan yang ada malah saling membela ajaran masing masing. Puncak kemurkaan sultan Akbar ketika salah satu ulama istana, Syeikh Abdul nabi memberi hukuman mati kepada salah seorang pencuri hindu, yang dimana ia juga menistakan Rasulullah SAW. Akbar berpendapat bahwa seharusnya tidak ada satu agama manapun yang berhak untuk memonopoli kebenaran atas namanya. Ia juga melihat vonis yang dijatuhkan terhadap pemuda hindu tersebut terlalu berat.
Otoritas Sultan Akbar selama ini memang tak cukup kuat dalam masalah keagamaan. Ia pun berkonsultasi kepada salah satu ulama istana bernama syeikh Mubarak yang berpemikiran liberal.Syeikh Mubarak mengusulkan, ketika para anggota lembaga mufti keagamaan berselisih dalam memutuskan sebuah fatwa, pemerintah berhak mengeluarkan keputusannya sendiri sebagai jalan tengah. Dan tak ada keharusan relevansi akan aturan Al-Quran. Keputusannya sesuai dengan maslahat pemerintahan.
Dengan keterbukaan Ibadat Khaanah terhadap non-muslim, membuat sebagian muslim geram. Terjadilah pemberontakan di jaunpur yang bisa ditangani dengan mudah oleh Akbar. Beberapa saat setelah penumpasan, ia mendeklarasikan konsep Din-i-lahi nya secara resmi dan memperkenalkannya kepada masyarakat.
Tujuan dari dideklarasikannya Din-i-lahi ini adalah agar terjaganya stabilitas politik, dimana dengan penyatuan agama agama yang ada di india dan sekitarnya, dapat meminimalisir konflik antar umat beragama yang disebabkan oleh  fanatisme dari setiap kubu. Sangat disayangkan, demi terjaganya stabilitas politik di negaranya, ia rela akan ternodanya ajaran-ajaran islam di tanah india.mungkin sebagian orang menganggap deklarasi akbar sebagai upayanya akan tegaknya toleransi akan umat beragama. Namun, pandangan dia akan tidak selayaknya satu agama manapun memonopoli kebenaran dengan klaim sepihak atas namanya, jelas merupakan buntut dari sebuah pandangan Sinkretisme.pembenaran semua agama merupakan penodaan terhadap Tauhid. Sejatinya agama islam tidak pernah menyalahi kebebasan beragama, justru risalah toleransi merupakan kewajiban bagi setiap muslim untuk menghargai eksistensi agama lain secara sosiologis, bukan theologis. Karena sebuah toleransi dalam ranah theologis telah menjelma menjadi sikap sinkretisme.
Kebijakan kontroversial yang terkandung dalam konsep Din-i-lahi.
Menurut Encyclopedia Britannica, Ajaran Din-i-lahi mengajak setiap orang untuk memurnikan dirinyamelalui kerinduan akan tuhan sebagaimana prinsip Mistisme. Disatu sisi ia memasukan ajaran Katholik dengan membolehkan para pengikutnya melakukan ajaran Selibat.ia juga memasukan ajaran jainisme dengan melarang pnyembelihan hewan.Akbar juga memasukan ajaran Zoroaster, dengan menjadikan cahaya matahari dan api sebagai objek penyembahan.ia memerangi pembelajaran bahasa Arab yang dimana ditakutkan akan menumbuhkan fanatisme agama pada penganut muslim.ia juga memerintahkan untuk merubah nama-nama islam menjadi nama-nama local.ia melarang pengumandangan Adzan dan pendirian shalat jamaa'ah. Tentunya, ia mengalih fungsikan masjid menjadi gudang-gudang dan tempat pos patroli.ia melarang proses khitan bagi anak laki laki.ia juga melarang mempelajari Alqur'an dan Hadist.ia juga menetapkan hari Ahad sebagai hari perayaan akan lahirnya konsep Din-i-lahi. Dan puncaknya, ia sampai membolehkan praktik sujud kepadanya sebagai sultan negara. Ia juga merubah lafazh salam Assalamualaikum menjadi Allahu Akbar. Dan Waalaikumussalam menjadi Jalla jalaaluh. Para sejarawan menganggap, ajaran tersebut sebagai bentuk upaya pengkultusan diri Akbar. Yang pada akhirnya ia mengklaim dirinya sebagai seorang mujaddid dalam Islam.
- Dalam islam, melakukan sujud kepada manusia lain tentu tidak dibenarkan, dengan illat apaun itu. Merujuk kepada hadist nabi yang diriwayatkan Imam Tirmidzi.
    Â
"Seandainya aku boleh menyuruh seorang manusia untuk bersujud kepada manusia lainnya, niscaya akan aku suruh seorang wanita untuk bersujud kepada suaminya" [HR. Tirmidzi]
 Maka bagaimana bisa sultan Akbar menambahkan ajaran sujud kepadanya, terlepas alasan apapun itu, entah hanya sebagai bentuk penghormatan sebagai pemimpin negara, tak merubah status pelarangan sujud kepada sesame manusia.
- Allah SWT dengan tegas mencela keyakinan trinitas Nasrani dalam Almaidah
- Sedangkan praktik selibat merupakan Selibat bermakna hidup tidak menikah. Jelasnya,merupakan hidup tanpa menikah dengan alasan iman dan mengabdikan diri sepenuhnya kepada Yesus. Maka bagaimana bisa seorang sultan memasukan keyakinan nasrani tersebut kedalam konsep beragamanya.
- Dalam surah At-Tahrim ayat satu, terdapat pesan tersirat terhadap nabi yang juga ditujukan kepada umatnya mengenai larangan mengharamkan apa yang Allah halalkan. Sedangkan memakan daging sapi dlsb merupakan sesuatu yang dibolehkan. Bagaimana bisa seorang sultan Akbar melakukan apa yang tak Rasulullah pernah lakukan?
- Kewajiban khitan adalah suatu kemutlaqan yang harus dilalui oleh seorang muslim. Bagaimana bisa seorang sultan melarang praktik tersebut. Sedangkan rasulullah SAW. Bersabda yang Artinya: "Dari al-Zahri, dia berkata: Rasulullah saw., berkata: "Barang siapa yang masuk Islam maka berkhitanlah, walau sudah besar" . (HR. Harb bin Sufyan).
- Dan bagaimana bisa sultan menyerukan untuk pengkultusan Api dan matahari sebagai objek peribadatan. Allah SWT telah memerintahkan berulang kali akan hanya menyembahnya, dimana kita membaca ayat tersebut berulang kali dalam alfatihah di setiap shalat, agama islam dengan prinsip Monotheisme yang paling tegas, tetapi menambahkan konsep ini kedalam keyakinan masyarakat sub-continent?
Kesimpulan
Konsep Din-i-lahi ala jalaludin akbar merupakan sebuah produk politik kebijakannya yang bertajuk sulh-e-kull. Dengan tujuan terjaganya stabilitas politik dan keharmonisan perbedaan di tengah kemajemukan, Sultan Akbar rela mengorbankan prinsip monotheisme tauhid serta sebagian paten syariat islam. . Namun,tak bisa dipungkiri, motif kebijakan sultan Akbar sejatinya positif. Agar pemerintahan islamnya dapat diterima ditengah kemajemukan masyarakat. Dan sisi positif lainnya ialah meluasnya wilayah islam dikarenakan keterbukaan pemikiran di eranya, hingga mencakup Kabul dan Kandahar. Terlepas dari semua itu, Eksistensi Islam sebagai Din-Washatiyy, menjadi suatu kewajiban para pengikutnya untuk membuktikan pengaplikasian moderasi beragama dalam kehidupan dari berbagai aspek, salah satunya mengenai menyikapi perbedaan. Dimana seorang Muslim harus seimbang antara menjaga prinsip dan bertoleransi.
Refrensi
- Jurnal Uin SGD bandung-Kebijakan sulh-e-kull Jalaludin Akbar
- Dr.Ibrahim Abdur Rahim-Mudzakkirah Taarikh Mughal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H