"Baik Dik Deny, rencananya malam ini akan saya "online-kan" pembayaran uang tanda jadinya" jawab Pak wali.
Usai maghrib, ajudannya kembali telpon " Pak Deny mohon ijin pak wali sedang sholat maghrib, jam 7 ini ada acara gladibersih untuk persiapan dengan pak Jokowi, mungkin sekitar 5 atau 10 menit lagi. Bapak akan mengubungi Pak deny, mohon sediakan waktu ya Pak Deny, mohon ijin", pintanya.
"Halo Dik Deny, saya mau transfer pembayaran 100 juta, tetapi mohon maaf karena ini berasal dari rekening pribadi saya dan jumlahnya tidak sedikit, jadi saya butuh "tanda tangan elektronik" untuk validasi ke BI check, jadi saya minta dik deny jangan banyak pertanyaan dan segera cari ATM terdekat untuk saya kasih kode otentikfikasi blablabla.... dst (saya lupa....)",
pinta Pak Wali.
"Pak biasanya kalau untuk pembayaran dalam jumlah berapapun, saya tinggal terima beres, jadi maaf saya tidak perlu ke ATM", jawab saya. Kemudian ditutup telepon seketika.
Kesimpulan : Hampir kena trap saya, Dasar Walikota Gadungan. Semoga banyak memberi insight, hati-hati ya rekan. Cerita diatas adalah modus hypnosis yang memanfaatkan waktu strategis, korban dibuat bahagia (dalam hal ini saya bahagia akan menerima fee yang sangat lumayan), untung saya bercerita dengan istri, jadi ada rem saat akan ke ATM, sebab kemudian dititik kritis saya dipaksa untuk mendatangi mesin ATM, memainkan sel subconcius kita (alam bawah sadar). Intelektual Kriminal.
Untung jelek-jelek gini pernah ikut EFT (Emotional Freedom Technic).
Semoga mengharukan.
Salam,
Deny Rosadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H