Deny datang tepat waktu", tegas ajudan Pak wali.
"Baik Pak", jawab saya.
"Mohon ijin Pak deny, nanti pak walikota akan mengirimkan no HP Pribadinya, mohon "dijaga" jangan sampai tersebarluaskan", tutup ajudannya.
"Baik Pak, akan saya jaga, saya faham apa yang dimaksud Bapak, tadi saya sudah disampaikan saat telpon", tutup saya.
Langsung saya bilang Istri, " Nda Ayah barusan ditelpon Pak walikota XXXXXXXXXX, rumah yang 1,6 M di di tropxxxxxx laku, nanti malam mau di transfer 100 juta", bercerita saya.
"wah beneran Yah? alhamdulillah semoga beneran", suprise istri.
Jam 4 sore, terdengar panggilan masuk nomor berbeda dari seblumnya, bukan ajudannya.
"hallo dik deny, ini nomor pribadi saya" sapa Pak wali.
"Oh ini no Pak wali ya, Iya pak saya tadi sudah diberikan oleh XXXXXXXXX (nama ajudannnya), saya simpan ya Pak "oh oya tolong dijaga no ini baik-baik, seperti yang tadi sudah saya sampaikan mohon data saya dibuat confidential, bilang saja yang akan
beli kerabat dari Pak deny atau siapa lah, dan nanti untuk nama yang tertulis di akta pakai nama anak saya saja". pungkas pak wali.
"Oiya baik pak, tapi mohon maaf untuk uang tanda jadi, bisa segera di transfer untuk mengikat harga segera setelah itu penawaran iklan akan segera saya tutup", pinta saya.