Menumbuhkan rasa untuk bersosialisasi
Untuk mengatasi jenuhnya mengantri, kita bisa sambil menyapa depan belakang kita. Mungkin sambil berbagi pengalaman. Dari sini, kita terlatih untuk senatiasa bersikap ramah kepada siapapun.Â
Cobalah kita berkaca kepada Jepang, masyarakat di sana dikenal masyarakat yang paling tertib di dunia. Digambarkan tidak dibutuhkan garis pembatas antara pengantri satu dengan selanjutnya. Mereka sudah membentuk barisan yang rapi. Masyarakat Jepang dilatih sejak dini tentang disiplin mengantri. Sebuah ungkapan bagus "Budaya antri menunjukkan karakter suatu Bangsa"Â
Negera yang minim dalam menerapkan budaya antri, dipastikan Bangsa yang kurang disiplin. Sebaliknya, negara yang menjunjung tinggi budaya antri tertib, menunjukkan Bangsa yang disiplin. Bangsa yang menitik beratkan nilai-nilai moral di bawah naungan negara.Â
Kita akui, budaya antri di negara kita belum mencerminkan negara yang disiplin. Contoh sederhana, waktu pelaksanaan acara masih banyak ditemukan mundur dari waktu yang sudah dijadwalkan. Hal itu cukup sedikit menggambarkan karakter Bangsa yang kurang disiplin. Tampak dalam agenda perubahan besar untuk negeri, berjalan lambat.Â
Jika negara kita belum seoptimal Jepang dalam mengedukasi kedisiplinan, maka hal yang bisa kita lakukan, mulailah dari kesadaran diri kita sendiri.Â
Sekian curahan hati rakyat kecil.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H