Mohon tunggu...
Coolis Noer
Coolis Noer Mohon Tunggu... Wiraswasta - Writing to Release an Overthinking

Menulis sebagai bentuk ekspresi, juga mengungkapkan rasa syukur

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Lomba Kecantikan, Puteri Indonesia dan Hilangnya Ijin Delegasi Miss Universe

9 Februari 2023   00:07 Diperbarui: 9 Februari 2023   00:21 754
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kontes kecantikan tidak ubahnya dengan sebuah lomba atau kompetisi. Apabila setiap perlombaan memiliki tujuan dan kriterianya, maka kontes kecantikan adalah lomba yang hanya bisa diikuti oleh perempuan. 

Tujuannya, secara garis besar adalah memberikan ruang bagi perempuan untuk mengembangkan diri dalam hal kepercayaan diri, keikutsertaan dalam berbagai bidang dan mendorong adanya kesetaraan antara laki-laki dan perempuan di segala ruang. Dilain itu, kontes kecantikan juga memiliki tujuan tertentu sesuai dengan nama ajangnya seperti puteri kampus yang bertujuan menjadi wajah universitas/kampus, putera-puteri pariwisata yang bertujuan menjadi representasi wisata daerah, puteri kebudayaan yang memiliki visi melestarikan budaya dan lain-lain.

Kontes kecantikan di Indonesia ini sangat banyak jumlahnya baik dari tingkat kota/kabupaten, provinsi hingga nasional bahkan dari tingkat sekolah maupun kelurahan pun sudah diadakan. Tapi, satu nama yang banyak diingat sebagian besar orang Indonesia karena selalu ditayangkan di tv-tv nasional adalah kontes Pemilihan Puteri Indonesia. Perlombaan yang selalu diadakan setiap tahun dan ditayangkan di televisi besar tanah air tersebut selalu menyita perhatian masyarakat untuk menyaksikannya. 

Rasanya seolah bangga apabila anak, adik, keluarga, teman atau orang yang kita kenal dapat berdiri di panggung perlombaan ajang pencarian perempuan tercantik di Indonesia yang disaksikan seluruh masyarakat Indonesia tersebut. Bahkan apabila dalam sebuah kesempatan dapat melihat atau bertemu mereka dengan mengenakan mahkota dan selempang puteri Indonesia serta memakai baju kebaya pun rasanya banyak sekali anak-anak kecil yang tiba-tiba bermimpi ingin menjadi seperti sosoknya.

Memenangkan ajang Pemilihan Puteri Indonesia pastinya akan memberikan rasa bangga yang besar pada diri sendiri, keluarga maupun masyarakat yang diwakilinya. Namun sayangnya seiring berjalannya waktu, pemenang Pemilihan Puteri Indonesia ini ternyata tidak serta merta menjadi representasi yang mencerminkan kultur dan budaya sebagian besar perempuan di Indonesia. Seperti yang kita ketahui bahwa pemenang Pemilihan Puteri Indonesia ini akan berlomba lagi di ajang kontes kecantikan internasional seperti Miss Universe. 

Seperti yang kita ketahui bahwa perlombaan ratu sejagat atau miss Universe ini merupakan produk dari kebudayaan masyarakat barat yang berbentuk entertainment kelas atas untuk menjadi hiburan. Peserta dari kontes miss Universe ini diwajibkan mengikuti aturan main perlombaan yang dibuat mengikuti kultur mereka. Salah satu hal yang paling mencolok dan menjadi polemic sebagian masyarakat Indonesia dalam setiap penyelenggaraanya adalah penggunaan pakaian yang kurang pantas dipakai dan disaksikan jutaan penonton yaitu pakaian renang yang dipakai di atas panggung untuk mempertontonkan sebagian besar tubuh para pesertanya.

Terlebih apabila dalam perlombaan ini ada perempuan Indonesia yang ikut menjadi pesertanya, maka sorotan akan hal ini semakin besar. Kondisi ini bukan tanpa sebab, karena Sebagian masyarakat Indonesia adalah muslim dan selalu menjunjung tinggi etika sopan santun sehingga mempertunjukkan tubuh mereka di hadapan laki-laki maupun orang banyak dengan sengaja dan terang-terangan dianggap melebihi batas dan keluar dari norma susila. 

Meskipun ada sebagian masyarakat penikmat kontes ini menganggap mereka yang mewakili negaranya adalah pahlawan, namun hal seperti ini masih dianggap berat untuk diterima begitu saja karena telah keluar dari unsur etika dan norma budaya yang melekat di masyarakat nusantara.

Sebagai sebuah perlombaan yang dapat disaksikan oleh generasi yang lebih muda, di satu sisi perlombaan/kontes kecantikan memiliki sisi positifnya. Meskipun terdengar klise, namun sebagai penonton lomba tersebut, menyaksikan seseorang dapat berdiri dengan rasa percaya diri di depan publik dan memberikan penampilan yang terbaik adalah hal yang menarik dan menjadi inspirasi untuk dapat ikut meningkatkan rasa percaya diri. 

Namun disisi lain terkadang ada beberapa norma etika yang kurang pantas apabila ditiru dan dinilai dari kacamata kebudayaan masyarakat Indonesia pada umumnya seperti halnya penggunaan pakaian renang untuk berjalan di atas panggung dan dilakukan oleh perempuan untuk ditonton masyarakat secara terbuka.

Akhir-akhir ini, tersiar bahwa ijin delegasi Miss Universe dari Indonesia tidak lagi dimiliki oleh Yayasan Puteri Indonesia. Hal ini menjadikan dua kemungkinan muncul bagi ajang/perlombaan puteri Indonesia tersebut yakni apakah pamor perlombaan puteri Indonesia tersebut menurun atau tetap sama?

Sebagai orang Indonesia yang awam dan masih tertutupi tabunya perlombaan luar negeri karena mempertontonkan tubuh mereka tersebut, sebagian besar orang Indonesia tetap akan lebih mengenal Puteri Indonesia daripada Miss Universe. Walaupun seperti yang kita ketahui bahwa ratu sejagat atau miss Universe tersebut selalu diperkenalkan ke Indonesia oleh Puteri Indonesia dan bahkan setiap selesai acara kontes pemilihan puteri Indonesia selalu disebutkan bahwa pemenang akan menjadi wakil di Miss Universe, namun sebagian besar telinga orang Indonesia lebih dekat secara psikologis dengan frasa Puteri Indonesia. 

Hal ini pulalah yang mendorong banyak orang tua agar anaknya suatu saat dapat berdiri di depan umum selayaknya puteri Indonesia, karena apabila menjadi miss Universe dan melihat berbagai persyaratannya termasuk berjalan dengan pakaian renang di atas panggung disaksikan ribuan penonton, banyak orang tua Indonesia tidak akan mudah untuk mengijinkan puterinya.

Puteri Indonesia haruslah menjadi cerminan dan teladan perempuan Indonesia terutama teladan dalam bidang emansipasi perempuan dan kebudayaan. Puteri Indonesia banyak sekali meluluskan perempuan-perempuan muda yang cerdas, berbakat dan berkepribadian serta tidak ragu untuk ikut serta dalam berbagai bidang baik dengan sesama perempuan maupun dengan laki-laki. 

Hal ini seyogyanya sudah cukup menjadi contoh bagi para remaja puteri Indonesia yang lebih muda untuk mengikuti langkahnya tanpa harus melihat inspiratornya tersebut rela memperlihatkan tubuhnya didepan banyak orang hanya untuk mengikuti peraturan lomba yang tidak selaras dengan jati diri bangsa. Branding inilah yang harus selalu ditanamkan kepada para puteri Indonesia tanpa harus ikut-ikutan tradisi yang mengorbankan citra perempuan Indonesia dimata bangsa Indonesia sendiri. 

Karena memandang baik sesuatu yang buruk itu capek dalam menutup-nutupinya. Apalagi melihat sesuatu yang kurang baik untuk dianggap menjadi hal yang lumrah, kacau. Puteri Indonesia seyogyanya adalah tokoh bagi para remaja terutama perempuan untuk dapat melihatnya menjadi panutan yang pantas ditiru karena selain cerdas dan berwawasan, namun mampu menunjukkan nilai-nilai moral yang baik bagi generasi mudanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun