Teori Pasar Duopoli
      Menurut Halim (2018), Pasar duopoli adalah pasar yang dicirikan dengan adanya dua produsen atau penjual, namun keberadaan pasar duopoli tidak banyak dijumpai. Bentuk pasar duopoli merupakan bagian dari pasar duopoli yang mana terdapat 2 atau lebih penjual didalmnya. Harga produk, jumlah produksi serta keuntungan ditentukan oleh masing-masing perusahaan. Jumlah produk dapat diatur tanpa menguah variabel lain penentu keuntungan. Asumsi dan teori pasar dupoli beragam, para ahli banyak yang memiliki perbedaan pendapat. Teori dupoli menurut para ahli terbagi menjadi beberapa model diantaranya yaitu :
Model Duopoli Cournout
Menurut Amalia (2020). Perusahaan akan menentukan berapa banyak jumlah barang yang diproduksi yang kemudian akan digunakan untuk menenetukan harga jual. Keseimbangan pada model ini hampir sama seperti pada pasar persaigan sempurna. tercapai apabila kedua belah pihak mencapai keuntungan maksimum.  Model Cournot harga yang diterima perusahaan berdasarkan kuantitas dan ketersediaan barang. Berdasarkan model ini, keseimbangan pasar dapat tercapai apabila nilay biaya marjinal (MC) sama dengan 0. Jika antar kedua perusahaan tidak berinteraksi , maka keseimbangan dicapai  jika output masing-masing perusahaan setengah dari jumlah permintaan ketika harga (P) sama dengan 0. Masing-masing perusahaan memeliki kemampuan monopoli yang sma aterhadap produknya. Jumlah produksi perusahaan ditentukan dengan mengasumsikan bahwa output perusahaan duopoli lain konstan (Aziz dkk, 2018). Penerimaan total (TR) duopolis didapat dari hasil perkalian antara jumlah output yang dijual dengan harga jual per satuan output. Adapun laaba maksimum yang bisa dicapai oleh perusahaan duopoli dapat terjadi apabila nilai pendapatan marjinal (MR) sama degan 0.
Model First-Advantage Stackelberg
Model First-Advantage Stackelberg menjelaskan tentang bagaimana jika keputusan produksi oleh 2 perusahaan tidak terjadi bersamaan. Mislanya perusahaan satu berinisiatif terlebihdahulu lalu disusul dengan perusahaan kedua. Keuntungan maksimum bisa dicapai perusahaan apabila fungsi penerimaan perusahaan pertama juga turut memperhatikan perusahaan kedua. Â Model ini dapat diterapkan untuk menganalisis keputusan masing-masing perusahaan duopolis dalam mennetukan harga jual produk.
Model Bertrand
Penjual dalam menenetukan harga bertujuan untuk memperoleh keuntungan maks  dengan cara menghitung harga yang disepakati bersama. Masing2 perusahaan berharap pesaingnya agar mempertahankan tingkat harga jualnya. Masing-masing perusahaan berharap agar pesaingnya agar tetap mempertahankan tingkat harga jualnya. Jika perusahaan satu menurunkan harga jual produknya, maka perusahaan kedua juga akan menurunkan produk untuk memepertahankan konsumennya. Perusahaan akan berhenti berlomba-lomba untuk menurunkan harga ketika harga jula sudah berada di bawah biaya marjinal (MC). Keuntungan yang dicapai perusahaan bukanlah keuntungan maksimum atau rendah.
Model Chamberlin
Teori Chamberlin merupakan teori yang realistis, asumsi dasar sama seperti model Cournout. Chmaberlin membahasa lebih lanjut mengenai perusahaan duopoli mnegakui saling ketergantungan satu sama lain. Â Penetapan harga, jumlah produksi, dan keuntungan maksimum disamakan antar keduanya meskipun tanpa kesepakatan kerjasama. Suatu keseimbangan yang stabil akan terjadi jika dalam pasar sepakat hanya memakai satu harga. Karena masing2 produsesn sadar bahwa kedua perusahaan saling bergantung. Dalam model ini memebolehkan masuknya perusahaan baru.