“Aku baik-baik saja, Bu. Irma pamit.” Kucium punggung tangan peremuan itu dan beberapa langkah kemudian aku berbalik dan memeluknya hangat. Aku tidak ingin memberati hati perempuan itu dengan mengatakan yang sebenarnya, bahwa sampai saat ini aku hanya menginginkan anaknya. Namun pupus sudah.
Aku baik-baik saja, Bu. Aku akan baik-baik saja…
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!