Mohon tunggu...
Conni Aruan
Conni Aruan Mohon Tunggu... Administrasi - Apa ya?

Zombie

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Artikel Utama

Remember Me

12 Oktober 2015   10:01 Diperbarui: 12 Oktober 2015   23:00 582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan saat aku membuka mata, matanya menatap mataku. Kuteliti wajahnya. Semua masih sama dengan wajah yang kutemui di taman itu.

“Hai,” sapanya dengan senyumnya yang menenangkan. Aku mencoba untuk duduk, tapi punggungku tak bisa diajak kompromi. Papa membantuku dengan menambahkan tumpukan bantal. Mataku tak lepas memandangnya.

Dan entah mengapa semua warna kembali berwarna dan semua rasa kembali berasa.

Tanpa dia bertanya, kuperkenalkan diriku, “namaku Rumi…” dan dengan senyum yang muncul begitu saja aku menyalaminya.  Dia menyambut sambil menyebut namanya.

“Namaku Cuplis.” Jawabnya pendek dengan tatapan matanya yang iseng.

Aku ingin terbahak tapi yang muncul di wajahku adalah sebuah senyum yang sangat lebar. Aku melihat Papa keluar ruangan. Papa mengerti aku butuh privasi untuk hal yang satu ini.

“Kamu bercanda,” kataku masih dengan senyum yang tak pudar dari wajahku. Bahkan aku bisa merasakan kedua mataku bersinar.

“Ga percaya,” dia terkekeh.

Aku menggelengkan kepala. Dia tersenyum dan masih belum menjawab. Setelah diam yang cukup panjang, dia pun menyebutkan namanya.

“Namaku, Andrea…”

Aku tersenyum puas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun