Mohon tunggu...
Conni Aruan
Conni Aruan Mohon Tunggu... Administrasi - Apa ya?

Zombie

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Maaf Ibu, Aku Mencintai Sahabatmu

29 November 2012   01:40 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:30 16924
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
static.republika.co.id

-

Dua minggu ini, Ibu berangkat dan pulang sendirian. Dua minggu ini pula aku mandi lebih awal dari biasanya,jam enam sore. Aku menyemprotkan parfum murahan yang kubeli dari toko di ujung gang. Aku menyisir rambutku pelan dan menatanya hingga menurutku tepat. Terkadang aku mengoles tipis lipstick punya Ibu pada bibirku yang penuh. Setelahnya aku duduk manis di ruang depan dan membariskan buku-buku pelajaranku, menunggunya datang. Setiap sore seperti itu. Sepertinya aku memang sudah gila.

Perhatian Sabar yang berbentuk selembar kertas tak lagi menarik hatiku, aku mau perhatian dan kasih sayang dari dia. Tapi sudah dua minggu dia tak datang.

Aku rindu!

Tak sadar tanganku mengelus lembut pipi kananku lagi dan lagi. Tak kuat lagi aku menahan rasa ini, aku beranikan bertanya pada Ibu sore ini sambil mengamati Ibu berdandan.

"Ibu, Tante Lia kok gak pernah datang lagi, biasanya kan jemput Ibu" tanyaku sambil memutar-mutar syal Ibu.

"Ada kerjaan di luar kota, besok juga sudah pulang"

Fiuuuh, lega rasanya mengetahui kabarnya. Besok dia pulang, dan akan kembali menjemput Ibu. Akhirnya...

"Oh, Marni kirain sakit..."

"Nggak sakit, ambilkan cukur Ibu di kamar mandi, ini alis sudah berantakan lagi..."

Aku melompat, mengambilkan cukur Ibu dari kamar mandi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun