Minjam care kandik berucap
Sepotong tutur menegurku. menyapa tarikh waktu. Mengulanglah atas nama kemakmuran. Atas nama kesejahteraan. Atas nama kebahagiaan. Patuhlah. Patuhlah. Semua bekerja. Semua bekarya. Keterbukaan. Keberagaman. Saling menghargai. “Kita ada dalam pergaulan dunia,” katamu. Semua tamu, harus dimuliakan. Begitulah narasi itu.
Sebelum pulang, kau ajak aku menyusun undakan batu. Membuat replika batu kubur. Melukis bentuk dan warna. Menata cahaya gelap terang. Hitam dan putih.
Di sinilah, puisi itu kau pahatkan, pada prasasti-prasasti harapan. Sebagai kepastian, yang akan membahagiakan tidurku.
-----------------
*) Narasi ini adalah prolog infografis dalam pertunjukan "Ku-Tuk" Teater Potlot pada Festival Teater Sumatera 13 November 2021 di Taman Budaya Sriwijaya Palembang, dan Temu Teater Se-Sumatera 19 November di Taman Budaya Jambi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H