Mohon tunggu...
Muhamad Karim
Muhamad Karim Mohon Tunggu... Dosen - Saya seorang Akademisi

Bidang Keahlian saya Kelautan dan perikanan, ekologi, ekonomi politik sumber daya alam.

Selanjutnya

Tutup

Money

Pilar Menuju Negara Maritim

3 Januari 2020   09:14 Diperbarui: 3 Januari 2020   09:16 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Kelima, teknologi. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi mau tidak mau  memengaruhi dinamika pembangunan maritim di Indonesia dan komunitas dunia lainnya. 

Dalam bidang perikanan budidaya negara-negara yang kuat dalam bidang perikanan dan kelautan telah mengembangkan teknologi tinggi yang efisien. Diantaranya teknologi yang efisien dalam penggunaan pakan dan tanpa limbah, pemanfaatan digitalisasi dalam sistem monitoring (suhu, salinitas, kandungan oksigen, dan kesadahan) hingga pemanenan. Dampaknya produktivitasnya tinggi dan berdaya saing. Teknologi bioflok jadi solusi  mengatasi infesiensi pakan dalam budidayakan udang dan ikan air tawar. T

eknologi Grow fish Anywhere (GFA)  temuan Israel amat efisien dalam membudidayakan ikan laut tanpa mengganti airnya, bebas bahan kimia hingga mampu diterapkan dalam lingkungan manapun. Sama halnya juga dengan teknologi recirculating aquaculture system (RAS) ala Norwegia yang hemat air (daur ulang), rendah biaya produksi dan mampu mengatasi dampak perubahan iklim global. Di Indonesia sudah berhasil dipraktikan dalam pembenihan dan pembudidayan ikan Bubara/Kue (Caranx inobilis) di Teluk Ambon dan Sea Farming di Kepulauan Seribu, Teluk Jakarta.

Pasca 47 tahun Deklarasi Djuanda yaitu Hari Nusantara 13 Desember 2019 mestinya bangsa Indonesia menjadikannya sebagai momentum untuk memperkuat komitmennya dalam    mewujudkan PMD dan cita-cita Negara Maritim. Visi PMD jangan sampai berhenti di tengah jalan dan mengabaikan agenda prioritasnya terutama mengangkat derajat masyarakat pesisir yang selama ini termarjinalkan. Lewat lima pilar pembangunan kemaritiman di atas, Indonesia bakal jadi negara maritim dan pusat gravitasi ekonomi maritim.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun